Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan menjalin kolaborasi dengan Pondok Pesantren melalui program kebangkitan UMKM. Pemkab berkomitmen meningkatkan Kesejahteraan masyarakat Lamongan khususnya pada bidang perekonomian.
- Tak Terdampak Efisiensi, Anggaran Dana Desa di Lamongan Tahun 2025 Justru Naik
- Eksis Hingga Generasi Ketiga, Khofifah: Tenun Ikat Parengan Lamongan Bukti Kekuatan Ekonomi Kreatif Jawa Timur
- 180 Sapi di Lamongan Terjangkit PMK, 15 Ekor Mati
Gairah UMKM terbukti mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Lamongan. Dilihat dari angka indeks perekonomian terus meningkat dari kondisi terkontraksi hingga kembali reborn menjadi 5,56 persen.
Bersama Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran, Pemkab menyebarkan syi'ar Islam sembari membangkitakan ekonomi masyarakat Lamongan.
Pada Ramadhan 2022 lalu PP Sunan Drajat baru saja meresmikan Toserba yang dikelola oleh para santri, dan di tahun 2023 ini yang juga pada momen menjelang Ramadhan diresmikan Restoran Sunan Drajat, Kamis (16/3)
Mendampingi peresmian yang dilakukan oleh Pengasuh PP Sunan Drajat Kiai Abdul Ghofur bersama Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki, Wakil Bupati Lamongan Abdul Rouf menyatakan bahwa kegiatan perekonomian yang dirintis PP Sunan Drajat ini beriringan dengan program prioritas Lamongan yakni UMKM Naik Kelas dan Young Entrepreneur Success karena selain mendukung kemajuan ekonomi masyarakat juga diyakini akan mencetak wirausaha muda yang handal untuk masa depan.
"Ragam kegiatan perekonomian yang dirintis PP Sunan Drajat mulai dari bidang kuliner, fashion, sembako, mineral, dan lainnya dipastikan akan menjadi pusat kegiatan ekonomi bagi masyarakat. Dan tentunya juga akan mencetak wirausaha muda bertalenta, karena semua unit usaha dikelola oleh para santri disini," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLjatim.
Pada kegiatan tersebut Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki menegaskan bahwa kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh PP Sunan Drajat Lamongan termasuk mendukung program Pemerintah Pusat dalam mendorong penguatan struktur ekonomi dengan cara mencetak minimal 4 juta wirausaha baru di Indonesia. Sebab, saat ini rasio wirausaha di dalam negeri masih sekitar 3,1 persen dari total populasi penduduk.
"Untuk mencetak wirausaha baru itu membutuhkan role model. Kegiatan perekonomian yang dilakukan PP Sunan Drajat ini sudah termasuk sebagai inkubator dalam proses penyiapan wirausaha tangguh di masa depan, apalagi sistem pengelolaan disini 100 persen melibatkan santri," tegas Teten.
Kiai Ghofur menerangkan bahwa aktifnya kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh PP Sunan Drajat merupakan kewajiban yang harus dipenuhi, karena sejak zaman Walisongo lalu Sunan Drajat diamanahkan untuk mengelola perekonomian.
Restoran dengan 3 lantai dengan 12 tenant tersebut menyediakan menu makanan khas Lamongan hingga Jepang, hal tersebut bertujuan agar restoran ini dapat dikunjungi semua kalangan dari muda hingga lansia. Selain itu sistem pemesanannya juga sudah dilengkapi kecanggihan teknologi transaksi card.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Tak Terdampak Efisiensi, Anggaran Dana Desa di Lamongan Tahun 2025 Justru Naik
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran