Untuk memulai usaha, menjadi pengusaha kecil dengan modal kecil jangan berkecil hati. Yang terpenting adalah sudah siapkah melangkah.
- Dispendik Surabaya Yakin Sekolah Negeri Tak Akan Langgar Aturan dalam PPDB
- Mahasiswa FKM Unej Tanam Bibit Pohon Mangrove di Pantai Teluk Love
- Bupati Lamongan Minta Program Unggulan Perintis Harus Bisa Dinikmati Masyarakat
"Dan kalian, mahasiswa calon-calon entrepreneur ini harus berani untuk mulai,†ucapnya dikutip Kantor Berita
Dia juga mengajak mahasiswa entrepreneur untuk memiliki banyak mimpi. Menurutnya, hal ini penting untuk menciptakan banyak ide dan gagasan. Selanjutnya, harus berani untuk melangkah dan mewujudkan.
"Dalam mewujudkan ide dan gagasan tersebut yang harus diingat adalah melakukan analisa terlebih dahulu. Dalam melakukan analisa, tidak boleh dengan emosi. Harus menggunakan pemikiran yang sebenarnya (logis) agar analisa tersebut terjamin. Dari 100 ide yang ada, bisa saja 90 ide gagal, tapi 10 ide berhasil itu sudah Alhamdulillah. Jangan pernah menyerah,†tuturnya.
Alim pun menjabarkan beberapa analisa yang dibutuhkan. Pengusaha bisa memulai usaha di manapun dan kapanpun. Namun harus dilihat apakah pendirian usaha tersebut akan bisa berkelanjutan, berapa cost logis yang dibutuhkan, keuntungan yang diproleh, kapan bisa balik modal, dan siapakah competitor.
Bahkan jika sebagai industriawan, jauh ke depan juga dipikirkan satu, dua, tiga tahun ke depan, posisi usaha menjadi seperti apa dan siapakah kita.
"Kita perlu mengetahui kompetitor kita siapa, agar kita bisa terus menghasilkan ide dan gagasan. Namun itu semua, para entrepreneur muda ini jangan mudah menyerah. Di sekolah kita belajar 1 tambah 1 pasti dua, dua tambah dua pasti empat. Tapi di dunia luar bisa terjadi banyak kemungkinanm hasilnya bisa bertambah atau malah menjadi nol. Di situlah belajar berwirausaha yang sesungguhnya,†ungkapnya.
Alim juga memberi nasihat agar setiap individu agar mampu menguasai diri, menyeimbangkan pikiran dan badan. Hal ini penting agar entrepreneur tetap memiliki akal sehat dalam menghadapi setiap kendala yang akan dihadapi dalam dunia usaha. [isa/mkd]
- Graha Paud Surabaya Wadah Diskusi Guru Paud Menentukan Kurikulum dan Fasilitas Belajar
- Keluh Kesah 696 Guru PAI di Jember, 1 Tahun Terkatung-katung Belum Bisa Ikut Program PPG
- 220 Balai RW di Surabaya Digunakan untuk Sinau dan Ngaji Bareng