Ratusan peserta calon Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dibuat kecewa. Pasalnya, server KPU Ngawi yang dipakai untuk pelaksanaan tes berbasis Computer Assisted Test (CAT) mengalami down alias macet, Kamis (30/01).
- Siswa SMA ABK di Surabaya Unjuk Gigi dalam Lomba Hafalan dan Baca Al - Quran
- Kejaksaan Usut Pengadaan Bibit Pisang Mas Kirana Rp 1,45 Milyar
- Pemkot Surabaya Adakan Pemeriksaan dan Operasi Bibir Sumbing Gratis
Lokasi pelaksanaan tes di SMKN 1 Ngawi tersebut terpaksa molor hampir 2 jam yang seharusnya mulai sekitar pukul 08.00 WIB.
“Kalau saya sebagai peserta cukup kecewa dengan molornya waktu akibat server down ini. Padahal setelah ini saya masuk kuliah juga jadi terganggu,” terang Wito Cahyono salah satu peserta tes calon PPK asal Kecamatan Bringin.
Wito pun menyayangkan sikap KPU Ngawi yang belum memberikan kabar resmi penyebab molornya pelaksanaan tes.
Hanya saja pihak KPU menyebut ada gangguan teknis terkait IT terutama pada server yang bakal dipakai. Meski demikian Wito berharap secepatnya pelaksanaan tes segera dimulai mengingat dirinya sebagai peserta sesi pertama.
Terpisah, Aman Ridho Hidayat Divisi Teknis Penyelenggaran KPU Ngawi mengakui molornya tes akibat server mengalami gangguan teknis ketika mau dioperasikan. Dimana, sebanyak 150 PC yang terbagi di 4 ruang pelaksanaan servernya dijadikan satu. Ketika dioperasikan secara bersamaan software mengalami trial meskipun dilakukan secara offline.
“Untuk mengatasi down bersama tim teknis mencoba memecah setiap ruangan akan kita kasih satu server. Jika itu gagal solusinya setiap unit PC akan kita tancapkan flashdisk mengingat tes ini harus selesai satu hari,” kata Ridho.
Dijelaskan, setelah selesai mengikuti tes berbasis CAT hasilnya akan langsung diumumkan setiap kecamatan dan diambil 10 besar. Dan sistim penilaian pun dilakukan secara transparan menyusul peserta tes calon PPK kali ini diikuti 366 peserta dari 19 kecamatan. Setelah tes berbasis CAT rampung ungkapnya disusul tes wawancara yang bakal dilaksanakan pada 6 Februari 2020 mendatang.
“Jumlah tenaga PPK yang kita butuhkan sebenarnya hanya 95 orang yang terbagi di 19 kecamatan itu saja. Maka dari itu kita ekstra hati-hati dalam setiap tahapan termasuk seleksi administrasi yang sudah dilalui,” pungkasnya.
- Barang Mencurigakan Di Terminal Bus Purbaya, Kapolres Madiun: Bukan Rangkain Bom
- Sering Terjadi Gempa Bumi di Laut Selatan Jember, Warga Pesisir Diminta Waspada Tsunami
- Ajang Penilaian OPD di “Sambat nang Cak Eri”, Wali Kota Eri Cahyadi: Lurah - Camat Tidak Boleh Sungkan dengan OPD!
