Menjadi Rumah Sakit Rujukan Covid-19 RSUD dr Soeroto Ngawi Siapkan 70 Dokter

Setelah menerima perintah dari Pemprop Jawa Timur sebagai rumah sakit rujukan pasien virus corona (Covid-19) pada Senin kemarin, (23/3), kini keberadaan RSUD dr Soeroto Ngawi sudah mempersiapkan diri. Agus Priyambodo Dirut RSUD dr Soeroto Ngawi semua fasilitas sarana dan prasarana yang berkaitan dengan perawatan hampir 90 persen selesai. 



Saat ini telah tersedia 100 stel APD (Alat Pelindung Diri) dan 6 kamar isolasi. Namun untuk alat deteksi dini rapid test baru diambil dalam waktu 12 jam kedepan namun jumlahnya belum diketahui. Sedangkan tenaga medis dipersiapkan lebih dari 100 perawat dan 70 dokter baik spesialis maupun umum. 

"Semua sudah kita persiapkan baik fasilitas sarana maupun prasarananya termasuk tenaga medis. Terkait kamar isolasi memang yang benar-benar siap baru satu sedangkan lainya besok sudah clear," terang Agus Priyambodo via selular, Kamis, (26/3). 

Selain itu kata Agus, keberadaan udara dari dan menuju kamar isolasi pun turut disterilkan. Menanggapi kekhawatiran warga terhadap RSUD dr Soeroto pasca menjadi rumah sakit pasien Covid-19 menurutnya sebagai hal wajar. Hal itu tidak lepas dari kabar dari media sosial yang luar biasa membicarakan Covid-19 dengan informasi plus minusnya. 

Sementara itu informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi sampai dengan pukul 14.00 WIB, Kamis, (26/3), tercatat ada 5 pasien PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Akan tetapi 2 pasien diantaranya dinyatakan sembuh bisa pulang dan 3 pasien masih menjalani perawatan di RSUD Soedhono Madiun. 

Sedangkan ODP (Orang Dalam Pemantauan) tercatat 60 orang dan 12 orang diantaranya selesai dipantau/sembuh serta 48 orang dalam pemantauan ketat. Hanya saja tercatat 1.405 orang masuk dalam status (Orang Dalam Resiko) yang notabene mereke pulang bepergian dari wilayah suspect Covid-19.