Buronan kelas kakap, Djoko Tjandra tiba-tiba muncul setelah buron sejak 11 tahun lalu. Dia dengan tenang masuk ke Indonesia.
- Dokter Agung Serahkan Ribuan Baju Gamis Untuk Pengajian, Emak-emak Di Banyuwangi Sumringah
- Soal Bantuan Dana Pokir ke Warga Tak Sesuai, Ketua PSI: Harusnya Tanggungjawab DPRD Kota Malang
- Airlangga Hartarto Berharap Forum Pemred Turut Menjaga Marwah Pemilu
Terpidana kasus pengalihan hak tagih Bank Bali tersebut bahkan sempat membuat KTP elektronik di Kelurahan Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan sebelum akhirnya membuat peninjauan kembali atas kasusnya ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio enggan masuk dalam polemik “kelihaian” Djoko Tjandra.
Dia memilih untuk mengambil hikmah dari kemunculan buron yang dikabarkan telah berkewarganegaraan Papua Nugini itu.
Setidaknya, kata dia, kemunculan Djoko Tjandra telah membantah sejumlah tuduhan yang selama ini dialamatkan publik pada birokrasi di tanah air, khususnya mengenai urusan kependudukan.
“Pertama, (membantah tuduhan) blanko KTP tidak ada,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi beberapa waktu lalu.
Selain itu, Djoko Tjandra juga telah membuktikan bahwa pembuatan KTP tidak sesulit dan selama yang dituduhkan publik. Nyatanya, hanya dalam hitungan jam, Djoko Tjandra sudah bisa dapat KTP-el.
“Ternyata blanko ada, bikin KTP mudah, cepat. satu lagi bahwa Pak Lurah suka membantu warganya,” demikian Henri Santrio seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
- Taliban Larang Pasukannya Narsis dan Swafoto, Ini Alasannya
- Dukung Ganjar Presiden, 1.000 Emak-Emak dari Sejumlah Profesi Jadi Relawan
- Jokowi-BG Sulit Pimpin PDIP Karena Kultur Politik Indonesia Masih Bau Nepotisme