Kembangkan BRK, Disparpora Bondowoso Adakan Event Ngopi Diakhir Pekan

Diskusi Disparpora bersama pengusaha kopi di graha Ijen/RMOLJatim
Diskusi Disparpora bersama pengusaha kopi di graha Ijen/RMOLJatim

Sejumlah pengusaha kopi Bondowoso berdiskusi bersama Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso, Rabu (8/9)


Diskusi tersebut merupakan upaya Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bondowoso untuk mengembangkan kembali Bondowoso Republik Kopi (BRK) yang memang sudah menjadi brand Bondowoso.

Kepala Disparpora Bondowoso, Mulyadi menyampaikan, ada dua tempat yang menjadi tujuan dalam event yang akan segera dilangsungkan oleh pihaknya tersebut.

"Yaitu kampung kopi Pelita Tamansari dan Wisata Kuliner Ki Ronggo di sebelah jembatan Ki Ronggo," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Disadarinya, BRK merupakan salah satu bagian dari Ijen Geopark yang didalamnya terdapat geosite kampung kopi, secara tidak langsung event tersebut harus segera diadakan.

"Kita akan kordinasikan dengan satgas Covid-19 bagaimana metode pelaksanaan sesuai prokes," tuturnya.

Ditambahkan Kabid Pariwisata, Arif Setyo Rahardjo, Dua tempat yang ada tersebut sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing untuk ditempati para pelaku usaha dalam hal ini Kopi.

"Tadi kita sudah datangkan 30 pengusaha kopi, mereka semuanya antusias," tandasnya.

Dikatakannya, jika memilih kampung kopi Pelita memang lebih mudah ditemukan namun lokasinya berada persis di pinggir jalan dan hanya bisa diakses sore dan malam hari saja.

"Untuk lokasi di jembatan Ki Ronggo, disana prospeknya tinggi karena fasilitas cukup lengkap hanya butuh optimalisasi saja," urainya.

Kemudian, wisata kuliner yang berada di jembatan Ki Ronggo memang butuh optimalisasi untuk menghidupkan kembali aset yang sudah ada sekaligus mengembangkan lokasi bagi pengusaha kopi Bondowoso.

"Lebih tepatnya pimpinan yang akan menentukan lokasi validnya,kita tunggu saja," Arif menambahkan.

Untuk realisasi kegiatannya, Arif memperkirakan akan dilangsungkan Minggu terakhir bulan September atau tepat pada hari kopi yaitu 1 Oktober awal bulan depan.

Rencananya, kegiatan ini akan berlangsung setiap akhir pekan dan diadakan dua kali dalam sebulan.

"Minggu pertama dan ketiga tiap bulannya," pungkasnya.