Pilih Tunggu Surat Presiden, PPP Tak Jagokan Sosok Pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto 

Waki Ketua Umum PPP, Arsul Sani/RMOL
Waki Ketua Umum PPP, Arsul Sani/RMOL

Ada dua nama yang menjadi pengganti Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto yakni Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andhika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yugo Margono.


Namun hingga saat ini DPR RI masih belum menerima surat dari Presiden Joko Widodo untuk melakukan tes terhadap calon panglima TNI.

"Belum diinformasikan, artinya surat kepada DPR belum disampaikan," kata Waki Ketua Umum PPP, Arsul Sani di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (21/10).

Disinggung mengenai siapa sosok yang didukung PPP untuk menjadi Panglima TNI, Arsul menyampaikan bahwa PPP memiliki tradisi tidak menjagokan siapapun, baik dalam pemilihan panglima maupun kapolri.

"Kalau PPP sama dengan tradisi kami di Komisi III, lihatlah kalau kami di Komisi III, mau penggantian kapolri kan enggak pernah kemudian fraksi ini atau anggota ini menjagokan, katakanlah komjen a, b, c. Kita tunggu saja," katanya.

Karena itu, Arsul memastikan sikap PPP saat ini dalam posisi menunggu surat yang dilayangkan istana kepada parlemen, untuk kemudian melakukan tes kelayakan menjadi panglima TNI.

"Siapa yang nanti dikirim ke sini ya kita fit and proper test saja tanpa kita berkepentingan untuk punya preferensi si a, si b, si c, karena itu hak prerogatifnya presiden," tuturnya.

"Jadi kalau PPP tradisinya sama kayak komisi III, nunggu saja lah kita," tutupnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.