Rangkaian Hari lahir ke-99 Nahdlatul Ulama menghasilkan rumusan strategis terkait gerakan ekonomi sawit dan perhutanan sosial.
- Klaim Sri Mulyani Indonesia Lebih Baik Dari Tetangga Tidak Bisa Dibenarkan, Faktanya Kemiskinan Meningkat 4 Persen
- Pengamat: Menteri Bahlil Sudah Lugas, Ahok Lebih Baik Angkat Kaki
- Puan Maharani Temui Cak Imin, Dijamu Nasi Kikil Jombang
Ketua Panitia Harlah ke-99 NU Nusron Wahid mengatakan bahwa untuk program peremajaan sawit, skemanya dilakukan melalui koperasi primer.
Secara teknis, kata Anggota Komisi VI DPR RI ini, koperasinya bernama Koperasi Petani Sawit Nahdlatul Ulama (Koptasinu).
“Sehingga nanti status teman-teman semua di cabang dan wilayah adalah menjadi operator dalam melaksanakan program ini,” terang Wakil Ketua Umum PBNU itu kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (6/3).
Nusron mengatakan, dalam halaqah yang dilakukan pada Harlah di Wilayah Barat itu, perumusan dilakukan oleh tim perwakilan dari provinsi dan cabang.
Kegiatan Halaqah, kata Nusron berlangsung selama dua hari di GOR Dempo Jakabaring Sport City (JSC).
Lebih lanjut mantan Ketua Umum GP Ansor ini menjelaskan rumusan kedua tentang program perhutanan sosial. Nantinya, strateginya di tingkatan struktur dari pengurus ranting, MWCNU, dan PCNU se-Sumatra diharuskan mempunyai kelembagaan koperasi.
Dengan skema itu, Politisi Golkar ini menginginkan partisipasi dalam akselerasi distribusi perhutanan sosial bisa segera dimulai. Dengan demikian, masyarakat Indonesia yang belum mempunyai lahan dan membutuhkan lahan bisa segera menindaklanjuti.
Ia meminta, seluruh Pengurus Wilayah (PW) dan Pengurus cabang (PC) NU segera menindaklanjuti dengan rentang waktu sebulan kedepan.
"Mohon dikoordinasi masing-masing PWNU dan PCNU untuk menindaklanjutinya paling lambat satu bulan," pungkas Nusron.
- Nusron Respon Ucapan Guntur: Pecinta Jokowi Lebih Banyak
- Gus Ipul Imbau Tak Pilih Capres Didukung Baasyir, Nusron Wahid: Urusan Beliau!
- Gibran Pastikan Penuhi Panggilan Bawaslu Rabu Besok