7 Hari Berjuang Padamkam Kebakaran TPA Pakusari, Wabup Jember Tinjau Lokasi

Wakil Bupati Jember KH Muhamad Firjaun Barlaman bersama sejumlah Kepala OPD saat meninjau lokasi TPA Pakusari/RMOLJatim
Wakil Bupati Jember KH Muhamad Firjaun Barlaman bersama sejumlah Kepala OPD saat meninjau lokasi TPA Pakusari/RMOLJatim

Wakil Bupati Jember KH Muhamad Firjaun Barlaman meninjau langsung lokasi kebakaran tempat pembuangan akhir (TPA) Pakusari, di Dusun Krajan Desa Kertosari Kecamatan Pakusari, Kamis sore (25/8).


Diketahui, peristiwa kebakaran pada gunung sampah TPA Pakusari itu terjadi pada Jumat sore (19/8), sekitar pukul 18.30 WIB, pakan lalu.

Butuh waktu 7 hari untuk memadamkan api, sehingga berdampak pada perumahan penduduk dengan gangguan asap yang menyelimuti rumah mereka.

Kebakaran awalnya terjadi di sisi utara TPA, selanjutnya api melalap sekitar 2 hektar tumpukan sampah. Setelah 7 hari berjuang memadamkan api, Kamis sore (25/8) api benar-benar berhasil dikuasai.

"Ini berkat kerjasama dari semua OPD, yang memiliki air, Alhamdulilah kebakaran dapat diatasi.  Saya ucapkan terima kasih kepada petugas OPD, diantaranya petugas Damkar dan juga OPD yang lain serta Forkopimcam," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, di lokasi TPA. 

"Juga Dinas Sosial hadir dan warga terdampak kita berikan bantuan. Mudah-mudahan ini (kebakaran) tidak terulang lagi di masa-masa yabg akan datang," sambung dia.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Firaun –sapaan akrabnya, langsung menyalurkan bantuan sembako kepada warga yang terdampak.

Ia menjelaskan lamanya waktu pemadaman api, karena bara api sudah masuk di dalam tumpukan sampah. Sementara OPD terkait memiliki peralatan terbatas untuk bisa menembus tumpukan sampah.

"Kita hanya menggunakan alat berat, membongkar tumpukan sampah. Selain itu juga faktor cuaca, seperti angin kencong,yang mendorong api terus merambat lebih besar," ujarnya.

Bahkan lanjut dia, sejumlah kendaraan damkar mengalami kerusakan, karena terforsir selama 7 hari. Sebab, OPD lain sebelumya belum turun karena tidak menyangka kebakaran akan meluas. 

"Antisipasi ke depan, Pihak Dinas Lingkungan Hidup, akan menyiapkan hidrant.  jika terjadi kebakaran, bisa cepat teratasi. Selain itu, supaya tidak terulang lagi, para pemulung atau orang yabg masuk ke TPA, dilarang merokok," terangnya.  

Apalagi kawasan TPA sangat rentan terjadi kebakaran, selain juga mengandung biogas, terdapat banyak bahan yang mudah terbakar.  Meski hanya tersulut api kecil dari puntung rokok yang belum dimatikan, maka bisa menyebabkan kebakaran hebat.

Sebelumnya, warga sekitar TPA Pakusari dikejutkan dengan peristiwa kebakaran Gunung sampah, pada Jumat malam (19/8) pekan lalu.

Pada malam itu juga, sekitar pukul 10.30 WIB, kobaran api berhasil dipadamkan. Namun keesokan harinya, wilayah tersebut kembali terbakar dan berlangsung selama 5 hari yang menyebabkan polusi udara. Untuk hari ke 6 dan ke7, hanya tersisa asap kecil, karena masih adanya bara api di dalam tumpukan sampah.