Pengamat politik Muhammad AS Hikam berpendapat, pidato Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Rapimnas Demokrat layak untuk dicermati.
- Sambut Kedatangan Menteri AHY di Bandara Juanda, Dokter Agung Berikan Batik Tulis Motif Burung Hong
- Dampingi Menteri ATR/BPN Serahkan Sertipikat Tanah Rumah Peribadatan, Pj. Gubernur Adhy Sebut Langkah Strategis untuk Berikan Kepastian Hukum
- Lima Mafia Tanah Dibekuk, AHY Pastikan Tak Akan Ampuni Oknum
Menurut dia, meski pidatonya masih memakai gaya teatrikal lama dan rada kaku, namun pesan-pesan tentang visi dan strategi politik yang disampaikan cukup bagus dan memiliki landasan rasionalitas.
“Orientasi pembangunan berorientasi manusia namun tak mengesampingkan pembangunan infrastruktur, patut dijadikan bahan perbincangan publik. Demikian pula kritik terhadap IKN dan kondisi ekonomi rakyat kekinian,” kata AS Hikam kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (17/9).
Disisi lain, Akademisi Universitas Presiden ini melihat hal menarik ketika AHY menyinggung kebebasan berpendapat era Presiden Joko Widodo dengan kehidupan berdemokrasi saat ini dengan mengutip pidato KH Hasyim Asy'ari dalam harlah NU ke 11 di Banjarmasin tahun 1936 yang menggarisbawahi pentingnya kebebasan berbicara bagi rakyat.
Padahal, kata AS Hikam, saat itu RI masih dalam era di bawah kolonialisme.
“Pidato politik AHY bisa menjadi salah satu bahan wacana publik jelang 2024 yang menarik dan substantif, terlepas dari setuju atau tidak dengan substnsi dan solusi yang jadi muatannya,” demikian AS Hikam.
- Maju di Pilgub Jatim 2024, Khofifah Merasa Nyaman Berpasangan Emil Dardak
- Ketua Demokrat Banyuwangi Jajaki Koalisi Pinang Posisi Cawabup dari PKB
- Minimarket Vs Warung Kelontong Madura, Kekhawatiran yang Berlebihan!