Lebih dari 100 orang meninggal dalam Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/10). Kementerian Agama menyampaikan duka cita mendalam atas korban meninggal dan terluka dalam tragedi tersebut.
- Dua Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Divonis Bebas, Ini Respon Pakar Hukum Pidana
- Vonis Sidang Tragedi Kanjuruhan, Dinilai Jauh dari Harapan Keadilan Keluarga Korban
- Cerita Ibu Korban Tragedi Kanjuruhan: 20 Tahun Jualan Kue hingga Kerja Serabutan Demi Anak
Kementerian Agama juga mengajak umat Islam untuk menggelar Salat Gaib untuk para korban tragedi Kanjuruhan.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsya) Adib telah menerbitkan edaran yang mengajak umat Islam melaksanakan Salat Gaib.
"Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban meninggal dunia pada kejadian Tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, maka diimbau agar melaksanakan Salat Gaib," ujar Adib dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (4/10).
"Salat Gaib digelar untuk mendoakan korban meninggal dunia dan dapat dilaksanakan setelah Salat Jumat pada 7 Oktober 2022," sambungnya.
Adib menambahkan bahwa Salat Gaib untuk korban tragedi Stadion Kanjuruhan juga akan dilaksanakan di Masjid Istiqlal setelah Salat Jumat.
Ucapan duka cita juga disampaikan oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas. Bagi Gus Yaqut, tidak ada sepak bola yang lebih berharga dari nyawa manusia.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan terjadi pada Minggu malam, usai pertandingan sepakbola antara Arema Malang dengan Persebaya Surabaya.
- Dua Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Divonis Bebas, Ini Respon Pakar Hukum Pidana
- Vonis Sidang Tragedi Kanjuruhan, Dinilai Jauh dari Harapan Keadilan Keluarga Korban
- Cerita Ibu Korban Tragedi Kanjuruhan: 20 Tahun Jualan Kue hingga Kerja Serabutan Demi Anak
