Pasca insiden Bom Bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Polres Jember Perketat Penjagaan

Polisi dengan memakai rompi anti peluru memeriksa setiap pengunjung yang masuk Polres Jember/Ist
Polisi dengan memakai rompi anti peluru memeriksa setiap pengunjung yang masuk Polres Jember/Ist

Menyusul peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung, Kepolisian Resort Jember meningkatkan kewaspadaan dengan memperketat penjagaan. Setiap tamu atau pengunjung yang masuk areal markas Polres (Mapolres)  Jember di jalan Kartini, wajib menjalani serangkaian pemeriksaan.


"Pengetatan pengamanan ini merupakan langkah antisipasi agar tidak terjadi hal serupa seperti di Polsek Astana Anyar," ujar Kasubag Humas Polres Jember, Iptu Brisan Iman Nulla, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (10/12).

Dia menjelaskan, jika sebelumnya tamu atau pengunjung yang datang, hanya ditanya keperluannya saat masuk Polres Jember, namun kali ini harus menjalani beberapa pemeriksaan.

Petugas yang berpakaian rompi anti peluru, memeriksa badan dan barang bawaan para tamu, saat melewati pintu masuk Mapolres.  

Pemeriksaan dilakukan secara manual dan menggunakan metal detektor. Setelah lulus pemeriksaan tersebut, para tamu masih harus menjelaskan keperluannya datang ke Polres Jember kepada petugas. Saat dinyatakan aman, tamu akan diberikan kartu tamu sesuai dengan keperluannya. Mereka juga akan diantar oleh polwan ke tempat tujuan yang diinginkan. 

Selain itu, Polres Jember juga memasang kamera CCTV yang dikontrol secara ketat. Hasil rekaman CCTV tersebut setiap pukul 6 pagi dan dilaporkan kepada Kapolres Jember. 

Sebelumnya, sebuah bom bunuh diri, jenis bom panci meledak di Kantor Polsek Astana Anyar, Bandung, Rabu ( 7/12). Selain  mengakibatkan pada sebagian bangunan Polsek, juga menyebabkan korban jiwa dan Terluka. Tercatat ada 11 orang diantaranya 1 anggota polisi meninggal dunia, 9 anggota polisi luka, dan 1 masyarakat luka.