Meski sudah resmi menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Gubernur Papua Lukas Enembe (LE) dibantarkan penahanannya karena harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
- Gus Muhdlor Melawan KPK, Resmi Ajukan Praperadilan
- Permohonan Sengketa Pilpres Anies-Muhaimin Ditolak MK
- KPK Periksa Kebenaran Gus Muhdlor Sakit Tak Hadir Pemeriksaan
Ketua KPK, Firli Bahuri menjelaskan, KPK resmi menahan Lukas sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait proyek pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua.
"Terkait kebutuhan penyidikan, tim penyidik menahan tersangka LE untuk 20 hari pertama," ujar Firli kepada wartawan di lantai 4 Gedung Paviliun Kartika RSPAD, Rabu sore (11/1).
Penahanan itu, kata Firli, dimulai pada hari ini, Rabu (11/1), hingga Senin (30/1) di Rutan KPK Pomdam Jaya Guntur.
"Bahwa karena kondisi kesehatan tersangka LE, maka dilakukan pembantaran untuk perawatan sementara di RSPAD Gatot Soebroto sejak hari ini sampai dengan kondisi membaik sesuai dengan pertimbangan tim dokter," pungkas Firli.
Dalam konferensi pers, Lukas Enembe sudah mengenakan rompi oranye khas tahanan KPK serta tangan diborgol. Lukas dihadirkan dengan menggunakan kursi roda selama acara konferensi pers berlangsung.
- Komitmen Wali Kota Eri terhadap Penanganan Stunting Berbuah Penghargaan dari Presiden RI di Hari Otoda 2024
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12
- Rini Indriyani, Sosok Kartini Hebat di Balik Kesuksesan Wali Kota Eri Cahyadi