Main Wayang Orang di TIM, Laksamana TNI dan Kapolri Perankan Lakon Pandawa

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ikut tampil dalam pagelaran wayang orang di TIM, Jakarta, Minggu (15/1)/Ist
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ikut tampil dalam pagelaran wayang orang di TIM, Jakarta, Minggu (15/1)/Ist

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan seluruh Kepala Staf TNI merasakan sebuah pengalaman yang tidak biasa. Untuk pertama kalinya mereka ikut main atau tampil dalam pagelaran wayang orang berjudul "Pandawa Boyong" di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Minggu malam (15/1).


"Malam ini, pelaksanaan pagelaran wayang orang dengan lakon 'Pandawa Boyong'. Pagelaran ini luar biasa," ujar Yudo.

Yudo menjelaskan, pagelaran wayang orang ini juga gabungan dari pelestari budaya Indonesia. Di antaranya Barata dan Sanggar Budaya Laskar Indonesia Pusaka, dengan jumlah pemain sekitar 400 orang.

Kegiatan ini sekaligus jadi wujud dan bukti dari terwujudnya sinergitas antara TNI, Polri, dan seluruh elemen masyarakat.

"Sehingga dengan pagelaran ini harapan kita seluruh masyarakat yang nonton dapat terhibur juga dapat melestarikan budaya asli Indonesia, wayang orang," tuturnya dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun mengapresiasi tergelarnya pagelaran wayang orang "Pandawa Boyong" ini. Oleh karena itu, dia juga mengajak beberapa personel Polri untuk ikut bergabung dalam kegiatan tersebut.

"Beberapa waktu yang lalu saya dapatkan undangan dari beliau (Panglima TNI) untuk ikut gabung dalam latihan persiapan pagelaran wayang orang yang diselenggarakan dengan tema 'Pandawa Boyong'," katanya. "Tentunya, kami, sangat mengapresiasi undangan Pak Panglima (TNI)."

Dalam pagelaran wayang orang ini, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memerankan sosok Bima Sena. Sementara, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berperan sebagai Prabu Puntadewa.

Sedangkan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman memerankan sosok Batara Guru, KSAL Laksamana Muhammad Ali sebagai Batara Baruna, dan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo memerankan Eyang Abiyasa.