Duga Ponpes Al Zaytun Produk Orba, Amien Rais: Ditutup Saja, Asetnya Tidak Usah Disita

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais/Repro
Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais/Repro

Pondok pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, diduga produk era Orde Baru. Bahkan, polemik yang muncul terkait aktivitas di Al Zaytun karena "dipelihara" pihak tertentu.


Dugaan ini diperkuat oleh pernyataan kontroversial dari pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang.

"Ya saya kira dia sudah mengatakan bahwa orang Islam sudah harus fasih mengucapkan salam Yahudi, jadi yang kedua secara sah seorang populis, jadi saya kira ada yang pelihara," kata Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais, usai menjadi khatib shalat Iduladha warga Muhammadiyah, di area parkir mall Transmart Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/6).

Menurut Amien, tidak rumit untuk melihat polemik dan mendalami siapa yang menjadi dalang di balik kisruh yang melibatkan pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang.

"Jadi kalau saya sederhana melihatnya, ini memang produksi dari Orde Baru ya. Jadi caranya melihat mudah sekali, wattini wa zaitun, masjid At-Tin dan pesantren Zaytun. Saya kira sama, sponsornya. Tidak usah mendetail," beber dia.

Amien menuturkan, Panji Gumilang pernah memaksanya untuk datang ke Pesantren Al Zaytun saat masih menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Namun, ia menolak lantaran sudah sejak lama mencium hal-hal yang mencurigakan di tempat itu.

Untuk itu, ia meminta pemerintah serius mengurusi kasus Pesantren Al Zaytun. Menurut Amien, lebih baik Pesantren Al Zaytun ditutup.

"Nah, sekarang untuk menyingkat kata saya kira cepat saja. Kasus itu diselesaikan, ditutup," tegasnya.

Kendati meminta ditutup, Amien meminta aset pesantren tak disita. Selanjutnya, saran Amien, pesantren tersebut diserahkan kepada ulama dari NU, Muhammadiyah, Persis, dan MUI untuk bersama-sama meneruskan pendidikan di sana para santrinya.

"Asetnya enggak usah diambil alih, tapi dibuat pesantren yang menurut ulama-ulama, MUI, ulama-ulama NU yang pasti lebih tahu agama daripada Panji Gumilang, juga ulama Muhammadiyah, Persis, wasliah, dan lain sebagainya itu diminta bersama-sama meneruskan pesantren yang lurus, yang istiqamah, yang tidak menyeleweng," demikian Amien Rais dimuat Kantor Berita Politik RMOL.