Kunjungan Kerja Menkop Taten Masduki Beri Kesejahteraan Petani Tuban

Teks Poto : Panen Padi Bersama di Kabupaten Tuban/ RMOLJatim
Teks Poto : Panen Padi Bersama di Kabupaten Tuban/ RMOLJatim

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki, bersama Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, Serikat Petani Indonesia (SPI), dan beberapa pihak melaksanakan panen padi di Desa Senori Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban


Panen padi tersebut dilaksanakan di lahan seluas 1000 hektar di Kawasan Daulat Pangan Serikat Petani Indonesia di desa setempat. Dimana, padi yang di panen tersebut merupakan padi yang ditanam Presiden Joko Widodo pada awal bulan April dengan menggunakan metode agro ekologi atau minim penggunaan pupuk kimia.

Teten Masduki ,  mengatakan, panen yang dihasilkan biasa mencapai 6 ton. Ini sesuai instruksi presiden, wilayah tersebut juga akan menjadi pilot projek pertanian model agro ekologi dengan penggunaan pupuk organik.

Model pengembangan menggunakan bisnis koperasi dengan skema yang ditawarkan adalah dana bergulir koperasi dengan pinjaman KUR untuk biaya tanam.

Termasuk, petani diminta untuk memanfaatkan program pemerintah yang menawarkan pinjaman murah salah satunya berasal dari Kementerian Koperasi dan UKM melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM). Dimana, kebijakan itu salah satu untuk mendukung suplai ketahanan pangan nasional.

“1000 hektar yang ada akan jadi lahan untuk pilot project pengembangan agro ekologi, dan bisa menciptakan kawasan suplai pangan nasional,” ungkapnya dikutip Kantor Berita RMOL jatim, Minggu (9/7)

Ia menambahkan, kepastian pasar dan harga terbentuk lewat ekosistem yang dihadirkan oleh program koperasi pertanian model bisnis.

Untuk itu, integrasi dilakukan dengan Kementerian Pertanian, Serikat Petani, dan Kementerian Koperasi dan UKM. Selain itu, juga komitmen dari pemerintah daerah dan petani itu sendiri.

Teten Masduki juga mengingatkan, membangun kelembagaan koperasi harus dengan disiplin dan komitmen, sehingga program dapat berhasil dengan baik.

“Kalau model bisnisnya begini berhasil, Insyaallah tak hanya peningkatan ekonomi petani saja, namun juga mampu penyuplai kebutuhan beras nasional hingga 37 juta ton per tahun, atau 2,5 juta ton per bulan,” jelas Teten.

Ditempat yang sama, Ketua Serikat Petani Indonesia Hendri Saragih mengatakan, sesuai perintah Presiden untuk menghadapi el nino, dan ancaman kekeringan, petani harus segera menanam padi, agar produksi beras tetap aman.

“Hasil dari instruksi tersebut telah dilaksanakan dengan baik oleh petani Desa Senori Merakurak Kabupaten Tuban,” terang Hendri.

Ia melanjutkan, keberhasilan tanam model agro ekologi juga terlihat dari hasil panen yang meningkat,  yaitu dari 5 ton menjadi 6 ton.

Terobosan penggunaan pupuk organik yang diproduksi secara mandiri oleh petani setempat, menjadikan desa tersebut pantas dipilih sebagai pilot project program agro ekologi. Lebih lanjut, hendri perpesan kepada petani soal program  koperasi pertanian dari Kementerian Koperasi dan UKM,  yang harus disambut baik oleh petani setempat.

“Muaranya, adalah kesejahteraan bagi petani,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengatakan, Pemkab Tuban berkomitmen akan terus mendukung program yang menyejahterakan petani.