Ambruknya tiga bangunan persil No.63 A, B, dan C milik warga di Jalan Kapasari, Kelurahan Kapasari, Kecamatan Genteng, kemarin (4/9) malam.
- Tiga Hari Dibuka, Pendaftar PPK di Surabaya Tembus Lima Ratus Lebih Orang
- Rini Indriyani, Sosok Kartini Hebat di Balik Kesuksesan Wali Kota Eri Cahyadi
- Persebaya Siap Hadapi Bali United
Ternyata disebabkan tidak memiliki pondasi yang kuat, sehingga ketika proses penggalian saluran, bangunan itu ambruk.
Nah, sebelum proses penggalian, pemilik persil dan kontraktor telah melakukan koordinasi agar tidak melakukan penggalian terlalu dekat dengan bangunan rumahnya.
Saran itu kemudian disetujui oleh pihak kontraktor sehingga jarak penggalian saluran pun mundur 20-30 cm dari rencana awal.
“Pemilik persil sudah mengingatkan agar pengerjaan box culvert jangan terlalu dekat dengan bangunan rumah, karena posisinya tidak memiliki pondasi. Akhirnya, pengerjaan box culvert kemarin malam posisinya sedikit mundur 20-30 cm,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Adi Gunita dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (5/9).
Setelah itu, masih kata Adi, proses penggalian saluran dimulai. Namun sayang, tanah di depan persil No.63 A, B, dan C itu ambles sehingga menyebabkan rumah tersebut ambruk.
“Nah, akhirnya terjadi sleding (ambles) hingga menyebabkan rumah tersebut ambruk,” ungkapnya.
Akibat kejadian itu, DSDABM Kota Surabaya bergerak cepat melakukan mediasi antara pemilik persil dan pihak kontraktor.
Setelah dilakukan mediasi, kontraktor akan bertanggung jawab melakukan rekondisi bangunan di persil No.63 A, B, dan C tersebut.
“Akhirnya tadi pelaksana kontraktornya komitmen melakukan rekondisi. Pada prinsipnya, mereka (kontraktor) sudah bertanggung jawab. Secara prosedur sudah sesuai mekanisme pelaksanaan, jadi bukan karena kena pondasinya, tapi memang sejak awal kondisi rumah itu pondasinya tidak ada, akhirnya tanahnya itu nggeret (lengser),” paparnya.
Adi menambahkan, kontrak pengerjaan box culvert sudah dilakukan sejak Juni 2023 lalu.
Pengerjaan box culvert tersebut mulai dikerjakan dari Jalan Gembong hingga ke Jalan Kapasari.
“Kemungkinan pengerjaanya akan selesai akhir November atau awal Desember 2023 mendatang,” pungkasnya.
- Arum Sabil Desak Menteri Nadiem Cabut Kebijakan Tak Wajibkan Ekskul Pramuka
- Komitmen Wali Kota Eri terhadap Penanganan Stunting Berbuah Penghargaan dari Presiden RI di Hari Otoda 2024
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12