Petani Milenial Beralih ke Konsep Green House Akibat Dampak El Nino

Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

Panasnya cuaca yang melanda di Grobogan tak mematahkan niat para petani untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari hasil tanaman. 


Kondisi sulitnya air di tengah dampak El Nino berkepanjangan, justru menambah kecerdasan para petani dalam mengupayakan tanaman agar bisa tumbuh subur dan berbuah.

Seperti dilakukan salah satu petani buah di Kalangdosari Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan, Angga (30).

Minimnya air tidak jadi kendala petani milenial tersebut. Ia mengembangkan tanaman melon dengan metode pertanian green house. Ia menanam melon dengan media spoon yang ditata dalam paralon.

Dari lahan seluas 12x25 meter, dia mampu menanam hingga 950 pohon. Untuk kebutuhan air perhari tanaman miliknya, hanya memerlukan 1.000 ml/1m³.

"Alhamdulillah, untuk buah melon ini khusus dijual di swalayan, kebetulan yang ambil dari Jogja," kata Angga dikutip Kantor Berita RMOLJateng, Selasa (10/10).

Sejauh ini, Angga sudah berhasil panen emlon hingga empat kali dengan harga harga Rp23 ribu per kilogram.