Maba Unej Jember Meninggal Saat Diklatsar Mahasiswa Pecinta Alam

Foto; Korban saat dievakuasi ke RSD Soebandi.( Basarnas)
Foto; Korban saat dievakuasi ke RSD Soebandi.( Basarnas)

Seorang Mahasiswi Baru Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej), dievakuasi ke Rumah Sakit Daerah ( RSD) Dokter Soebandi Jember dalam kondisi meninggal dunia. 


Dia diduga meninggal dunia saat mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Mahasiswa Pecinta Alam di lereng Pegunungan Argopuro, tak jauh dari air terjun Rayap Desa Kemuning lor, Kecamatan Arjasa. 

Lokasi tersebut, berjarak sekitar 18 kilometer dari pusat kota Jember, jika melewati jalan rembangan Arjasa.

Dia gadis belia, bernama  Nadhifa Naya Damayanti (18), warga asal Berau, Kalimantan Timur. 

Almarhumah Nadhifa mengikuti Diklatsar Pecinta Alam yang diselenggarakan Mahasiswa Divisi Pecinta Alam (Mahadipa) Fakultas Teknik Unej, bersama 13 temannya, sejak Rabu (8/11).

Menurut Komandan Tim (Dantim ) Operasi Evakuasi Basarnas Jember, Rudy Prahara, sekitar pukul 03,00, WIB, (Sabtu, 11/11), pihaknya mendapatkan perintah dari korpos Basarnas Jember, untuk mengevakuasi seorang mahasiswi, yang berada di sekitar lereng Argopuro Desa Kemuninglor Arjasa. Evakuasi ini atas permohonan dari Mahadipa. 

"Laporan yang kami terima, korban mengalami kondisi trouble dan kondisi medis emergency yang membutuhkan untuk dilakukan evakuasi," Ucap Rudy Prahara dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (12/11).

Dijelaskan Rudy, bahwa lokasi korban ikut kegiatan pecinta alam itu berada di wilayah hutan lindung antara petak 64C RPH Arjasa dan 74 RPH Jelbuk, yang masuk lereng Pegunungan Argopuro. Untuk mencapai lokasi, harus berjalan kaki atau naik motor sejauh 1,5 kilometer dari titik terakhir jalan yang bisa dilalui kendaraan.

"Tim SAR mengalami kesulitan (saat proses evakuasi) adalah lokasi dari diklat korban yang jauh dari pemukiman warga. Yang hanya dapat ditempuh dengan jalan kaki atau motor saja," katanya.

Menurut Rudy, saat tiba di lokasi, tim SAR mendapati korban dalam kondisi kritis. Pihaknya selanjutnya melakukan evakuasi korban dengan cara dipanggul. Evakuasi dilakukan secara estafet. Tim Aju yang berada di lokasi memanggul korban menuju lokasi mobil 4x4 milik Basarnas Jember yang diparkir di lokasi titik akhir jalan setapak. Kondisi jalan yang terjal membuat evakuasi menuju mobil memakan waktu sekitar 3 jam.

"Korban berhasil dievakuasi sampai di mobil 4x4 sekitar pukul 06.00, WIB," katanya .

Saat dievakuasi dari lokasi, lanjut Rudy, korban kala itu masih dalam keadaan sadar. Namun kondisinya terus menurun. Dari mobil 4 x 4, korban selanjutnya dipindah ke Mobil Ambulance, Tapi saat di mobil ambulance, saat diperiksa denut nadinya, Rudy sudah merasakan ada denyut nadi. 

"Dari keterangan dokter IGD, korban dinyatakan meninggal dunia. selanjutnya kita diarahkan ke kamar jenazah," terang dia.

Hingga pukul 00.00 WIB, Minggu (12/11) jenazah korban masih berada di kamar jenazah RSD dr.Soebandi Jember. Petugas rumah sakit masih menunggu pihak keluarga korban untuk proses selanjutnya.

Kapolsek Arjasa, AKP Agus Sutriono, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan korban adalah Mahasiswa baru angkatan tahun 2023 ini, sudah dijemput pihak keluarga Minggu dinihari (12/11).

"Kami sudah melakukan lidik, dan memintakan visum korban. Namun pihak keluarga korban menolak untuk di otopsi," ucap Agus.