Partisipasi Masyarakat Sipil Jadi Benteng Pilpres Jurdil

Airlangga Pribadi/ net
Airlangga Pribadi/ net

Akademisi terus menyoroti situasi politik menjelang pemilu 2024. Tak terkecuali Dosen Universitas Airlangga (Unair), Airlangga Pribadi Kusnan yang menyoroti adanya pelemahan demokrasi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.


"Saat ini telah terjadi proses pelemahan demokrasi, kita melihat bagaimana beberapa drama-drama politik yang berlangsung belakangan ini, seperti terkait dengan kandidasi sebagai cawapres Gibran yang memiliki persoalan pada saat pencalonan dengan proses hukum di MK (Mahkamah Konstitusi)," ujar Airlangga dalam Seminar nasional Regresi Demokrasi Di Indonesia yang digelar Program Studi Ilmu Politik  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair, Kamis (23/11).

Iapun melihat adanya kekhawatiran tentang intervensi yang kemungkinan bisa mencederai Pilpres 2024.

"Nah ini merupakan suatu hal yang sangat penting untuk direspon dan dicermati oleh  kalangan intelektual dan juga sebagai literasi politik kalangan mahasiswa,"lanjutnya.

Melalui seminar nasional yang membahas Regresi Demokrasi ini, Airlangga melihat ada antusiasme cukup kuat di kalangan mahasiswa untuk terlibat dalam diskusi politik.Hal ini menunjukkan kesadaran politik Gen Z dengan dimensi yang cukup kritis menyikapi persoalan dalam melemahkan dinasti politik. 

"Di kalangan intelektual dan mahasiswa melihat demokrasi ini mengalami pelemahan. Dan pelemahan ini semakin lama semakin mendalam. Ini yang kami khawatirkan. Terutama yang prinsipil ini bagaimana membatasi kekuasaan agar berjalan di bawah kedaulatan rakyat dengan trias politika,"paparnya.

Pasalnya, peristiwa yang meresahkan terjadi saat birokrasi yang seharusnya netral berpotensi mengalami pelemahan saat mulai dimanfaatkan untuk kepentingan aristokrat (kelas atas). 

"Keterlibatan dan partisipasi masyarakat sipil dan mahasiswa diperlukan untuk menjaga pemilu agar berjalan jujur dan adil (jurdil),"pungkasnya.