PDIP Surabaya Dorong Ekonomi Kerakyatan Lewat Pemberdayaan PKL

Anas Karno bertemu PKL RT 05 RW 05 Kelurahan Tenggilis/RMOLJatim
Anas Karno bertemu PKL RT 05 RW 05 Kelurahan Tenggilis/RMOLJatim

Pedagang kaki lima (PKL), yang merupakan para pelaku UMKM, menjadi bagian dari mesin penggerak ekonomi di Surabaya. Karenanya, PDI Perjuangan Kota Surabaya concern dalam upaya pemberdayaan PKL.


"Keberadaan PKL merupakan bagian untuk mendongkrak ekonomi kerakyatan. Karena digerakkan oleh rakyat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi," kata legislator Fraksi PDIP Surabaya Anas Karno dikutip Kantor Berita RMOLJatim, usai bertemu para PKL RT 05 RW 05 Kelurahan Tenggilis Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Rabu (22/11).

Anas mengatakan, pemerintahan PDIP di Surabaya yang dinahkodai Wali Kota Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Armuji dan Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, memberikan perhatian serius terhadap pemberdayaan PKL.

"Salah satu yang berhasil yaitu di kawasan jalan Tunjungan dan Jl. Genteng. Yang keduanya terintegrasi sebagai kawasan wisata heritage Tunjungan Romanza," jelasnya.

Anas juga menyontohkan penataan PKL di Masjid Al Akbar yang menempati aset milik Pemkot Surabaya.

"PKL disana sekarang sudah rapi, dibandingkan sebelumnya saat berada di jalan sekitar Masjid Al Akbar. Lokasi tersebut sekarang bernama Pasar Rakyat Jambangan," terangnya.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya tersebut menambahkan, pemberdayaan PKL akan berdampak pada pemenuhan kebutuhan ekonomi pelakunya. 

Dan juga berdampak pada ekonomi secara makro. Karena bisa menyerap tenaga kerja.

"Hal ini juga sejalan dengan visi dan misi Ganjar-Mahfud yang mendorong UMKM naik kelas, dengan menciptakan iklim usaha yang mendukung, melalui penataan dan implementasi regulasi," imbuh tokoh penggerak UMKM Surabaya tersebut.

Sementara itu Mohammad Idris koordinator PKL RT 05 RW 05 Kelurahan Tenggilis mengatakan, paguyubannya beranggotakan 15 PKL yang berjualan dengan menempati lahan fasum (fasilitas umum) Pemkot Surabaya.

"Kita ingin mendapat pembinaan dan bimbingan dari pemerintah kota, seperti PKL-PKL lain yang sudah berkembang. Kita juga ingin berkembang," jelasnya.

Idris kembali mengatakan, dirinya dan PKL lainnya sudah nyaman berjualan di lokasi yang sekarang ditempati.

"Penghasilan kita lumayan bisa untuk mencukupi keluarga. Bahkan diantara kami punya karyawan yang membantu, karena ramai pembeli," pungkasnya.