Ajak Santri se-Jombang Capai Indonesia Emas 2045, Yenny Wahid Sebut Mahfud MD Sosok Pemimpin yang Berani Tegakkan Hukum dan Sikat Korupsi

Yenny Wahid saat di Jombang
Yenny Wahid saat di Jombang

Yenny Wahid, Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gusdur, menghadiri acara “Koloseum Santri", Sabtu (6/1)


Kegiatan yang di gelar di Casa Vida Venue, Jombang, Jawa Timur disambuat hangat para santri se-Jombang.

Dalam acara tersebut, Ning Yenny menyampaikan pesan kepada para santriwan dan santriwati agar menggunakan hak suaranya memilih presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 mendatang berdasarkan rekam jejak dan bukan “gimmick” semata serta jangan sampai terbuai bualan janji-janji manis. 

Menurutnya, dalam rangka menyambut bonus demografi guna mencapai Indonesia Emas 2045, maka penegakan hukum juga harus dipastikan tegak lurus dan tidak berpihaknkepada penguasa. 

Ning Yenny Wahid menegaskan dirinya tak akan ikhlas apabila Indonesia dipegang oleh tangan-tangan kekuasaan yang akan menggeser sistem hukum di negeri ini, dari yang sebelumnya menjunjung tinggi supremasi hukum bergeser menjadi negara oligarki. 

“Saya tidak ikhlas, jika negeri ini diubah menjadi sistem oligarki!” ucapnya.

Dalam kaitannya dengan itu, baginya, Cawapres Nomor Urut 3 Mahfud MD, merupakan sosok pemimpin paling ideal yang dapat membawa bangsa Indonesia kepada masa depan yang cerah dan penuh optimisme lima tahun ke depan. 

Bukan tanpa alasan, ia mengatakan sebab hanya Mahfud MD-lah yang berani menegakkan hukum dan menyikat habis korupsi di antara paslon-paslon lain, dan hal tersebut bukan cuma sekadar komitmen, namun telah terbukti melalui rekam jejak selama Mahfud memangku jabatan, baik di tingkat eksekutif, yudikatif, maupun legislatif. 

Apalagi, Mahfud MD juga memiliki basis pendidikan dari pesantren yang kental dengan nilai-nilai kepesantrenan, termasuk nilai agama, etika, dan moral. Dengan demikian, Mahfud MD diharapkan tidak hanya berani menegakkan hukum dengan modal “nilai” yang didapatkannya sewaktu menempuh pendidikan di pesantren. 

Lebih dari itu, di tangannya pesantren-pesantren di Indonesia juga mampu bersaing dan semakin maju. Lanjutnya, ia mengaku bahwa apabila Mahfud MD terpilih menjadi wapres, tentunya keberhasilan penegakan hukum itu memerlukan partisipasi aktif masyarakat. 

Ia berharap, kelak walaupun Mahfud MD telah terpilih, masyarakat tetap terus membantu dan mengoreksi jalannya penegakan hukum dalam suatu penyelenggaraan pemerintahan di negara demokrasi. 

“Pak, ini sudah terlalu ke pinggir jurang, ayo balik ke tengah lagi,” tutur Ning Yenny Wahid mencontohkan.

Diketahui, dalam acara tersebut turut hadir Ketua Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar-Mahfud MD, Dharmaji Suradika dan Bagas Adhadirga selaku Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD. 

Sebelumnya, acara itu diawali dengan menyambut kedatangan Ning Yenny Wahid diiringi pasukan paskibra dan diakhiri dengan mengantar Ning Yenny Wahid ke Pesantren Al-Madienah menggunakan vespa, disusul

Dharmaji Suradika dan Bagas Adhadirga yang turut mendampingi di belakang Ning Yenny Wahid.