Bertambah Lagi, Jumlah Penyelenggara Pemilu di Jember yang Meninggal Sudah 9 Orang

Foto; Andi Wasis, Koordinator Divisi SDM, Parmas dan Sosdiklih KPU Kabupaten Jember (RMOLJatim)
Foto; Andi Wasis, Koordinator Divisi SDM, Parmas dan Sosdiklih KPU Kabupaten Jember (RMOLJatim)

Jumlah penyelenggara pemilu 2024, yang meninggal dunia usai pelaksanaan coblosan, terus bertambah. Di hari ke 12, usai pesta demokrasi ini, penyelenggara yang meninggal dunia bertambah 2 orang lagi. 


"Kedua yang meninggal dunia itu, Agus Siswanto, Petugas Ketertiban TPS Balung Gumelar Dusun Rejosari, RT/RW 001/012 Gumelar Balung, Meninggal Dunia 24 februari 2024 dan Supinem  Perempuan anggota KPPS Kalisat Ngampelrejo Dusun Krajan II, RT/RW 001/006 Desa Ngampelrejo, Jombang Meninggal Dunia, 22 Februari 2024,"  ucap  Koordinator Divisi SDM, Parmas dan Sosdiklih KPU Kabupaten Jember, Andi Wasis, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (27/2).

"Jadi jumlah total penyelenggara yang meninggal hingga hari ke 13 pasca pencoblosan, sudah 9 orang," sambungnya.

Mereka yang meninggal dunia itu, lanjut dia, terdiri 6 anggota KPPS, satu anggota Skretariat PPS, dan 2 anggota linmas. Sedangkan kedua  orang yang meninggal dunia belakangan ini, meninggal pada tanggal 22 dan 24 Februari 2024. 

Andi menjelaskan, penyebabnya meninggal dunia bermacam-macam, ada yang bunuh diri, sakit serangan jantung dan ada yang karena kecelakaan kerja.

"Untuk kedua orang yang meninggal dunia paska pencoblosan ( Agus Siswanto dan Supinem, meninggal karena sakit, akibat kelelahan usai pencoblosan," katanya. 

Sebelumnya, KPU menyampaikan 7 Penyelenggara Pemilu meninggal dunia sebelum, pada saat dan sesudah masa pencoblosan, Rabu (14 Februari 2024).  Selain itu, masih ada 2 orang, anggota KPPS, yang sakit, saat ini masih dalam proses penyembuhan.

Hingga saat ini, Selasa (20/2) Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Kabupaten Jember, mencatat sedikitnya ada 7 orang penyelenggara pemilu di Jember, meninggal dunia selama masa tahapan pemilu 2024. Lima orang di antaranya adalah anggota KPPS dan 2 orang lainnya adalah anggota Skretariat PPS dan Anggota Linmas. 

Mereka ada meninggal dunia sebelum dan pada  masa pencoblosan, Rabu (14 Februari 2024) dan ada meninggal pasca pencoblosan.        

 "Lima orang Anggota KPPS itu, 2 orang meninggal dunia di Bulan Januari dan 3 orang meninggal dunia sebelum pencoblosan bulan Februari 2024," kata Koordinator Divisi SDM, Parmas dan Sosdiklih KPU Kabupaten Jember, Andi Wasis, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (20/2).

Dijelaskan Andi, kelima anggota KPPS Meninggal itu, ada 2 orang yang meninggal dunia di bulan Januari 2024,  yakni Muhamad Hafifi, warga Desa Pace Kecamatan Silo. Dia meninggal dunia, beberapa jam setelah dilantik, karena bunuh diri. Selain itu, Fafan Andrik, warga  kelurahan Jember Lor, kecamatan Patrang, karena sakit.     

Sedangkan 3 orang lainnya meninggal dunia jelang pencoblosan, bulan Februari kemarin, yakni Rani Asih Anggraerni, warga kelurahan Jember lor Kecamatan Patrang, Risca Ayu Wulandari warga Desa Gumukmas Kecamatan Gumukmas serta Abd. Latif Ismail, warga kelurahan Kaliwates, kecamatan Kaliwates.

Sedangkan, yang meninggal dunia pada H (14 Februari 2024) adalah anggota Skretariat PPS Desa Weringinagung Kecamatan Jombang, Mustaqim. Dia meninggal dunia, karena kesetrum saat cek sound di TPS 35 Desa Wringin Agung. Selain itu, ada yang meninggal dunia pasca pemungutan suara, Anggota Linmas Kelurahan Wirolegi Kecamatan Sumbersari, Rasul. 

"Mereka meninggal dunia, karena sakit, diduga kelelahan saat menjalankan tugas," katanya.

Andi Wasis menambahkan, masih ada beberapa, yang hingga saat ini, kondisi anggota KPPS masih sakit dan masih menjalani perawatan. Namun untuk yang sakit, pihaknya tidak mengetahui mereka dirawat inap di mana saja. Namun ada, satu orang anggota KPPS di Kecamatan Pakusari.

"Kami sudah mengantisipasi, supaya mereka mendapatkan layanan kesehatan gratis, dengan didaftarkan pada JKN BPJS Ketenagakerjaan," katanya.