BPBD Jember Minta Nelayan Mewaspadai Gelombang Tinggi Akibat Cuaca Ekstrim 

Kepala BPBD Jember, Widodo Julianto saat memberikan keterangan pers di ruang kerjanya/RMOLJatim
Kepala BPBD Jember, Widodo Julianto saat memberikan keterangan pers di ruang kerjanya/RMOLJatim

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Jember, Widodo Julianto meminta nelayan dan warga yang tinggal di sekitar pesisir pantai selatan Jember, mewaspadai cuaca ekstrim. 


Adanya cuaca ekstrim akan berdampak pada tinggi gelombang laut selatan, yang membahayakan keselamatan nelayan. Selain itu, juga bisa menimbulkan banjir rob.

"Sesuai prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam sepekan kedepan, masih akan terjadi cuaca ekstrim. Akan terjadi hujan mulai intensitas sedang hingga tinggi, yang diikuti dengan angin kencang dan petir," ucap Widodo Julianto dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (15/3).

"Ini juga akan memicu gelombang tinggi di laut selatan Jember," sambungnya.

Widodo menjelaskan dalam beberapa hari terakhir di wilayah Jember selatan dan barat telah terjadi angin kencang sepanjang hari, hingga terjadi pohon tumbang. Sudah ada 1 korban meninggal dunia, di desa Karangsemanding Kecamatan Balung, yakni Pengandara motor, yang tertimpa pohon. Sedangkan Jember barat sebuah rumah rusak juga tertimpa pohon di Desa Sidomulyo Kecamatan Semboro Kabupaten Jember.

Menurut Widodo letak wilayah pesisir selatan Jember, terbentang mulai dari wilayah Kecamatan Kencong hingga Kecamatan Tempurejo ini, berhadapan langsung dengan laut lepas, Samudera Hindia. 

"Di kawasan ini ada beberapa titik yang digunakan sebagai tempat wisata dan nelayan. Kami menghimbau para wisatawan dan nelayan juga harus tetap waspada adanya gelombang tinggi," katanya.

Dia juga meminta mereka tidak melaksanakan aktivitas disekitar pantai atau melaut jika terjadi gelombang tinggi.