Jalan KH Syafi'i Gresik Seolah Jadi Kawasan Strategis Aksi Perampasan Motor

Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

Aksi perampasan sepeda motor dan telpon seluler (ponsel) dengan modus pelaku menuduh calon korban kejahatan telah terlibat tawuran, kembali terjadi di wilayah Kabupaten Gresik. 


Peristiwa itu dialami dua remaja berinisial MNIA (13) dan SRAF (13), saat sedang melintas di Jalan KH. Syafi’i Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. 

Ironisnya kasus ini, seolah mengulangi hal yang sama. Karena belum genap sebulan yang lalu, seorang pelajar motornya dirampas di jalan yang sama. 

Menurut keterangan ibu korban MNIA, Ari Puspita Wardani bahwa anaknya bersama temannya STAF usai solat tarawih di Masjid Taqwa Pongangan sekitar pukul 20.35 WIB berboncengan hendak membeli makanan ke Pondok Permata Suci (PPS). 

Setelah melewati jembatan yang menuju kearah PPS, tiba-tiba korban diberhentikan oleh 6 orang tak dikenal yang mengendarai 3 motor. Kemudian motor jenis Aerox warna Kuning bernopol W-5912-DK dan ponsel korban dirampas. 

“Modus pelaku, katanya anak-anak saat cerita ke saya dituduh terlibat tawuran. Sama persis seperti kejadian yang menimpa anak SMA di depan Balai Desa Suci (19/2), korbannya juga dituduh terlibat tawuran,” katanya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (16/3). 

Ari menambahkan sebelum motor milik anaknya dirampas, pelaku menggiring ke warung yang gelap di seberang AHHAS. Di situ korban diintimidasi akan ditembak dan dipukul oleh empat pelaku. 

"Jadi setelah mengintimidasi, pelaku merampas kunci motor dan HP. Kemudian pelaku membawa anak saya dan menurunkannya di depan PDAM Suci. Sedangkan, teman saya SRAF dibawa ke arah terminal Bunder dan diturunkan di Desa Dinari,” tuturnya. 

Pasca kejadian tersebut korban didampingi orang tuanya langsung melapor ke Polsek Manyar. “Saat kita cek tempat kejadian perkara (TKP) malam hari bersama anggota Polsek Manyar. Kebetulan di depan AHHAS ada penjual nasi, tapi saat kejadian penjualnya belum buka,” ungkapnya. 

Sementara, Kanit Reskrim Polsek Manyar, Ipda Saiful Rokhim ketika dikonfirmasi membenarkan jika terjadi tindak pidana penipuan dan penggelapan kendaraan dan pihak korban telah membuat laporan. 

“Kronologisnya korban mengaku awalnya ditanya pelaku arah ke Pasar Gresik, Kemudian korban dituduh ikut tawuran dan dirampas sepeda motor serta HP nya,” imbaunya. 

“Lokasi kejadian sudah kami mendatangi dan saat ini sedang proses penyelidikan," tandasnya.