Insiden Kapal Tenggelam, 6 Nelayan Lamongan yang Selamat Dipulangkan

Proses evakuasi nelayan Lamongan yang kapalnya tenggelam/Ist
Proses evakuasi nelayan Lamongan yang kapalnya tenggelam/Ist

Nasib baik masih menyertai 6 nelayan KM Fatmah Jaya 3 asal kelurahan Brondong Lamongan. Setelah terkatung-katung diatas pelampung buatan dari jirigen selama berjam-jam di laut lepas, mereka akhirnya terselamatkan oleh kapal penumpang yang melintas.


Kini usai dimintai keterangan dan menerima pemeriksaan kondisi kesehatan, nelayan yang terdiri dari 5 ABK yakni Suripto (56), Kacung (60), Asis (46), Bambang (53), Suripto (45) dan Sabar (61) selaku nahkoda tersebut sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.

Ketua Rukun Nelayan Brondong, Mugiyanto menceritakan, sebelum mengalami insiden naas itu, kapal yang didesign mencari ikan dengan cara memancing itu bertolak dari pelabuhan Brondong pada Jumat sekira pukul 10.00 WIB. 

Saat mencapai jarak kira-kira 112 Mil, ABK baru mengetahui jika terjadi kebocoran dari kamar mesin karena terlihat debit air yang besar sudah memasuki badan kapal. 

Meski kondisi gelap karena waktu menginjak dini hari, para ABK masih berusaha untuk menguras air keluar kapal.

Namun karena kebocoran yang dialami kapal diduga ukurannya besar, usaha yang dilakukan sia-sia sehingga nelayan segera melakukan tindakan menyelamatkan diri memakai pelampung dari beberapa jerigen yang dirakit dengan tali dan kayu.

"Hari Sabtu, kira-kira pukul 1 dini hari baru tahu kalau kapalnya bocor, sudah berusaha nguras kapal selama satu jam, tapi gak ngatasi," terangnya kepada Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (24/3/2024).

Dalam perairan gelap dan bergantung pada pelampung itu, tutur Mugiyanto, para nelayan kemudian menyalakan senter sebagai kode penyelamatan dengan diarahkan pada kapal yang melintas.

Akhirnya usai berharap hingga pagi hari, sinyal cahaya tersebut diterima Kapal penumpang MV Intan Daya 12 yang berlayar dari Jakarta menuju Makassar yang kemudian disusul tindakan evakuasi para nelayan oleh krew kapal. 

"Setelah dievakuasi oleh krew kapal MV Intan Daya 12, anggota saya yakni enam nelayan itu kemudian turut diantar ke pulau Bawean. Dari situ kami kordinasi dengan Pol Airud dan Rukun Nelayan sana untuk pemulangan," imbuhnya. 

Dengan kurun waktu yang cukup singkat sesaat para nelayan KM Fatmah Jaya 3 berada di pulau Bawean, beberapa pihak yakni RN Brondong, Pol Airud, serta RN Bawean sepakat untuk segera memulangkan nelayan melalui kapal penyeberangan.

Pada di hari itu terdapat jadwal penyeberangan yang beroperasi dengan rute Bawean- Paciran pada Minggu pukul 01.00 dini hari. 

Keputusan itu, kata Mugiyanto dilakukan agar para nelayan segera menerima pemeriksaan lanjutan baik kesehatan maupun kondisi mental. Di sisi lain, juga untuk mengurangi kekhawatiran para keluarga yang menunggu dirumah. 

"Alhamdulillah semua dalam kondisi baik dan sore tadi sudah pulang ke keluarganya masing-masing," pungkasnya.