Search: 

Kelompok massa yang tergabung dalam forum peduli masyarakat bawah (FPMB) bersama korban penjualan apartemen fiktif yang dilakukan PT Sipoa Group mendesak pihak PN berkoordinasi dengan pihak Kepolisian, Kejaksaan dan Imigrasi melakukan pencekalan terhadap Tee Teguh Kinarto, yang dikhwatirkan melarikan diri ke luar Negeri. "Kami meminta kepada Pengadilan Negeri Surabaya untuk berkirim Surat kepada pihak Imigrasi, Polda Jatim dan Kejaksaan Tinggi, untuk melakukan pencekalan terhadap ketiganya," kata koordinator lapangan, Cahyo saat menggelar aksi unjuk rasa di depan PN Surabaya, Selasa, (2/10). Cahyo menduga, tiga orang tersebut menjadi aktor aktor intelektual mega skandal penjualan partemen fiktif, dibawah PT Sipoa Group. "Mereka telah melakukan kejahatan besar dengan modus penjualan apartemen murah, yang hingga saat ini belum dilakukan pembangunan," tambahnya. Pembangunan apartemen Royal Avatar Word dibawah bendera PT Bumi Samudera Jedine, yang akan dibangun di Surabaya, Sidoarjo dan Bali, hanya sebagai kedok untuk mendapat keuntungan. "Saat ini, penegak hukum hanya memproses dua orang bawahannya saja. Sementara otak dari dalang skandal ini, masih bebas berkeliaran. Kami khawatir, mereka akan melarikan diri ke luar Negeri," pungkas Cahyo. Penjualan Apartemen Royal Avatar Word sendiri, dalam medio kontrak, pihak managemen akan melakukan serah terima kunci pada 2017, namun hingga saat ini belum ada pembangunan seperti yang dijanjikan.[mkd/jen]

Aparat kepolisian diminta segera mengusut dugaan kasus penganiayaan yang menimpa aktivis perempuan Ratna Sarumpaet. Anggota Anggota Komisi III Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, penganiayaan itu merupakan tindakan keji dan harus diproses aparat sampai tuntas. "Pelakunya biadab, ini sudah keterlaluan,” katanya seperti dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (2/10). Dasco berharap agar aparat kepolisian pro aktif untuk mengusut kasus itu meski belum mendapat laporan. "Ini harus diungkap. Ini negara hukum, negara yang menjunjung tinggi demokrasi," ujarnya. Wakil ketua umum Partai Gerindra itu mengingatkan bahwa kebebasan menyampaikan pendapat di Indonesia telah dijamin oleh undang-undang. Karenanya, jangan sampai demokrasi Indonesia cacat akibat sikap rezim yang anti kritik. "Apabila nanti diketahui karena hal itu Ratna atau siapapun mengalami perlakuan yang sangat biadab ini, boleh dikatakan negara gagal melindungi warganya di tanah tumpah darahnya sendiri," demikian Dasco.[bd

Kota Surabaya berada di jalur dua patahan atau sesar aktif. Patahan ini berpotensi menimbulkan gempa bumi berkekuatan 6 skala richter (SR). "Patahannya bisa sampai skala 6 dan itu terjadi di seluruh Surabaya," jelas Pakar Geologi Institute Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya profesor Amien Widodo kepada Kantor Berita , Selasa (2/10). Amien Widodo menyebut, sesar pertama Surabaya memanjang dari Jalan Mayjen Sungkono hingga Gresik. "Sesar Surabaya yang pertama ada di sebelah Utara Mayjen Sungkono menuju Barat sampai ke Cerme Gresik," sebut Amien. Sementara sesar aktif yang kedua ada di wilayah Waru memanjang hingga Madiun. "Mulai dari Mastrip Wiyung menuju Mojokerto, Surabaya sampai ke Nganjuk dan Madiun," tambah Amien sembari menyebut di Indonesia terdapat 281 patahan yang rawan gempa. Ditambahkannya, Kota Surabaya sebenarnya pernah diguncang gempa pada tahun 1867. "Kita bangsa tutur, nggak pernah nulis. Jadi gempa itu tertulis dalam salah satu prasasti di gereja disebutkan kalau pernah direhab karena gempa," pungkasnya.[bd/jen]