. Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk segera membenahi kekeliruan input perhitungan suara dalam website KPU.
- Bupati Hendy Berharap Rekom Partai Golkar
- Kutip Pernyataan Edy Rahmayadi, Ketum JMSI: Tanpa Pers, Pembangunan Tidak Bisa Selesai
- Paguyuban Ojek Online G-One Surabaya Dukung Kesuksesan KTT G20 di Bali
Terkait situasi masyarakat pasca pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019, PB HMI meminta kepada seluruh kader untuk Siaga 1, tetap menjaga marwah organisasi dan memegang teguh sikap independen,†ujar Taufan kepada wartawan di Jakarta, seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (23/4).
Kata Taufan, terkait kekeliruan perhitungan suara yang di input website KPU, penyelenggara Pemilu wajib menjelaskan kepada publik secara transparan mengapa sampai terjadi.
KPU tidak boleh keliru. Sebagai penyelenggara satu-satunya yang menjadi rujukan masyarakat dalam Pemilu, tidak boleh lalai. Secara berjenjang, mereka harus bekerja profesional,†jelasnya.
Jadi, lanjut Taufan, KPU harus menyelesaikan berbagai tudingan kecurangan yang terjadi dalam proses pengimputan data hasil Pemilu serentak 2019.
Jika KPU melakukan pembiaran dan lalai secara berkelanjutan, bisa menimbulkan gejolak besar di masyarakat. Ini bisa berakibat retaknya persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Sekretaris Jenderal PB HMI mengingatkan.
Sikap PB HMI, sambung mantan Bendahara Umum PB HMI ini sangat jelas. Terkait Pileg dan Pilres 2019, secara kelembagaan siap mengawal hasil perhitungan suara hingga selesai dan tetap teguh memegang independensi.
Taufan menekankan bahwa KPU harus tetap berpegang teguh terhadap tugasnya dalam proses perhitungan suara, yakni tetap independen, jujur, dan transparan agar tidak menimbulkan polemik dikemudian hari.
PB HMI akan mengawal KPU untuk menuntaskan tugasnya secara independen, jujur, dan transparan,†pungkasnya. [bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sekjen JMSI Minta Insan Pers Waspada Pasca Penembakan Pimpinan RMOL Bengkulu
- Pasangan Prabowo-Ganjar Bisa Terbentuk Jika Elektabilitas Anies Menguat
- Pensiun, Jokowi Copot Letjen Doni Monardo Dari Posisi Kepala BNPB