Update Virus Covid-19 di Kabupaten Probolinggo, terus bertambah. Dimana, pada 21 Maret 2020, dilaporkan 164 Orang Dalam Resiko (ODR). Sedangkan 9 Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan 2 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau suspect corona.
- Nasdem Vaksin Ribuan Santri di Ponpes Genggong
- Memanas, Warga Tolak Tambang Emas Gunung Salakan Halau Tim PT BSI
- Warga Perak Surabaya Apresiasi Menteri ATR/BPN Janji Tuntaskan Persoalan HPL
Namun, pada 22 Maret 2020, jumlahnya meningkat. ODR sebanyak 216 orang, OPD 20 orang dan PDP atau suspect 3 orang dan satu meninggal dunia diduga virus Covid-19.
"Yang satu orang PDP, sudah meninggal dan belum di katakan positif. Karena, riwayatnya sesak dan dia pulang bekerja dari Surabaya ," jelas juru bicara Satgas Percepatan Covid-19, dr Anang Yoelijanto, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (22/03).
Menurutnya, pasien yang meninggal dunia tersebut berasal dari Kecamatan Kraksaan. Dia meninggal dunia, karena mengalami keluhan sesak nafas.
"Pasien yang meninggal dunia inj belum kita dalami lebih jauh. Jadi masyakarat tidak usah menduga-duga, hanya dukungan dari pemeriksaan Rontgen di RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Sehingga kita masukan dalam PDP," jelasnya
Lebih lanjut masih kata dr Anang, pihaknya sudah melakukan penyemprotan anti virus ke tempat umum berdasarkan instruksi Bupati Probolinggo.
"Kita tidak melihat zona merah atau yang lainnya. Kita lakukan penyemprotan secara umum baik di pasar dan tempat lainnya," paparnya.
Soal peningkatan angka, ODP dan ODR. Satgas Percepatan Covid-19 terus melakukan pengawasan dan pemantauan pada sejumlah warga tersebut.
"Saya berpesan pada masyakarat Probolinggo, ikuti Protokol Kesehatan dan batasi aktivitas diluar rumah jaga kesehatan dan hindari kontak, karena itu jauh lebih penting," pungkasnya.
- Penuhi Kebutuhan Warga di Bulan Ramadan, Wali Kota Malang Serahkan Bantuan
- 1 Abad NU Digelar 24 Jam Nonstop, Jokowi Dijadwalkan Hadir
- Kunjungi Kodim Probolinggo, Pangdam V Brawijaya: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Jaga Dirimu Dan Temanmu