Seniman Muhammadiyah Diharapkan Bisa Bangkitkan Masyarakat Untuk Saling Peduli

Silaturahmi Nasional Budayawan dan Seniman Muhammadiyah dengan tema "Budaya Gotong Royong Menguatkan Seni dan Budaya di Tengah-Tengah Masa Pandemi" /net
Silaturahmi Nasional Budayawan dan Seniman Muhammadiyah dengan tema "Budaya Gotong Royong Menguatkan Seni dan Budaya di Tengah-Tengah Masa Pandemi" /net

Seniman Muhammadiyah diharapkan bisa menggerakkan masyarakat di sekitar untuk peduli pada sesama. Harapan ini disampaikan setelah Lembaga Seni Budaya, dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan Silaturahmi Nasional Budayawan dan Seniman Muhammadiyah dengan tema "Budaya Gotong Royong Menguatkan Seni dan Budaya di Tengah-Tengah Masa Pandemi".


Agenda tersebut digelar secara hybrid, luring dan daring karena masih suasana pandemi. Untuk acara offline digelar di Hotel Alana, Yogyakarta pada Sabtu (18/9) dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

Kegiatan yang dihadiri oleh seniman dan budayawan Muhammadiyah se-Indonesia tersebut merupakan tindak lanjut MoU antara PP Muhammadiyah dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental.

"Budaya gotong royong, terutama sesama seniman yang terdampak pandemi sangat penting dilakukan,” ujar Koordinator Tim Kerja PP Muhammadiyah, Faozan Amar dalam keterangannya kepada redaksi, Minggu (19/9).

Ketua Panitia, Kusen menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan ajang pertemuan para seniman dan budayawan Muhammadiyah di masa pandemi agar semakin bersinergi dan bertukar pikiran untuk memajukan bangsa.

Hal senada disampaikan Ketua LSBO PP Muhammadiyah, Sukriyanto AR yang ingin menjadikan budaya sebagai sarana dakwah untuk membangun bangsa dan menyebarkan nilai-nilai revolusi mental.

“Seperti kejujuran dan gotong royong,” sambungnya.

Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental Kemenko PMK, Didik Suhardi yang hadir mewakili Menko PMK secara virtual berharap,  gerakan seni budaya yang dilakukan oleh LSBO PP Muhammadiyah dapat memunculkan perubahan perilaku positif, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan bagi masyarakat secara luas.

“Kegiatan ini jangan berhenti di sini, tapi harus berlanjut pada moral action yang dapat menjadikan Indonesia lebih baik,” tegasnya.