Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto menduga, kecelakaan Bus Pariwisata Ardiansah yang terjadi di KM 712 Tol Mojokerto-Surabaya diakibatkan human error.
- Keluarga Miskin Di Probolinggo Jadi Perhatian Anggota DPRD Jatim
- Pelatihan Ecoprint di Sumenep, Membatik Menggunakan Daun
- Percepat Adminduk bagi Pelajar, Dukcapil Lamongan Jemput Bola Layani Perekaman e-KTP
Sopir kedua yang mengemudikan bus saat perjalanan pulang dari Jawa Tengah tersebut diduga mengantuk dan menabrak tiang rambu penunjuk jalan.
"Dugaan sementara human error. Sopir kedua yang mengemudikan diduga mengantuk dan bus oleng hingga menabrak rambu," terang Kabid Humas Dirmanto seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin(16/5).
Saat ini, lanjut Dirmanto, tim dari Lalu Lintas Polda Jatim tengah diterjunkan ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan pendalaman di TKP.
"Tim Lalu Lintas Polda Jatim akan melakukan pendalam di TKP. Saat ini kita masih fokus mencari penyebab kecelakaan," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Bus Pariwisata Ardiansyah menabrak beton tiang rambu penunjuk jalan hingga terguling di KM 712 Tol Mojokerto-Surabaya pada Senin (16/5) sekira pukul 06.00 WIB.
Bus bernomor pelat S 7322 UW ini diduga membawa 25 orang penumpang dari Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.
Senkom Tol Sumo (Surabaya – Mojokerto) menyebutkan para korban telah dirujuk ke sejumlah rumah sakit. Korban luka-luka dirujuk ke RS Petrokimia, RS Citra Medika, dan RS Emma.
Sementara korban yang meninggal dunia dirujuk ke RSUD Mojokerto dan RSUD RA Basoeni.
Dokter Heni dari RS Emma mengatakan ada empat korban yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat.
Rincian nama korban yaitu, Muhammad Noval Al Habib (laki-laki, 13 tahun), Mujiana (perempuan, 54 tahun), Nur Ali (laki-laki, 57-59 tahun). Ketiganya warga Benowo, Surabaya, serta anak laki-laki (sekitar 6 tahun) memakai kaos hitam dan celana olah raga hitam putih.
Kondisi Noval diduga mengalami patah lengan kiri, sementara kondisin Mujiana sadar tapi belum bisa diajak komunikasi, diduga mengalami patah tulang di paha. Sedangkan kondisi Nur Ali tidak sadarkan diri.
Mujiana dan Nur Ali adalah sepasang suami istri. Sementara kondisi anak-anak berusia sekitar 6 bulan ini mengalami cedera dan tidak sadarkan diri. "Ibu anak ini bernama Evi," kata Nova. 
- Selain Cukupi Gizi Balita Laila, Pemkot Surabaya juga Beri Pekerjaan Orang Tuanya
- Begini Penjelasan BMKG Soal Fenomena La Nina di Indonesia
- Wabup Malang Ikut Panjatkan Doa di Tahlil 40 Hari Korban Tragedi Kanjuruhan
