Sampel Makanan-Muntahan Korban Keracunan di Hotel Banyuwangi Diuji Laboratorium Forensik

Caption: Sampel Makanan-Muntahan Korban Keracunan di Hotel Banyuwangi Diuji Laboratorium Forensik/repro
Caption: Sampel Makanan-Muntahan Korban Keracunan di Hotel Banyuwangi Diuji Laboratorium Forensik/repro

Usai puluhan wartawan menjadi korban keracunan, Tim Inafis dan Dokkes Polresta Banyuwangi akan menguji sampel makanan sampai muntahan peserta media gathering bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia jawa Timur.


Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Agus Sobarnapraja mengaku telah menurunkan Tim Inafis dan Dokkes, tim penyidik serta tim dari Polsek Kalipuro untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

“Kita sudah dapat sampel muntahan dari salah satu korban, nanti kita bawa ke Labfor Bondowoso. Semuanya nanti berangkat dari hasil labfor itu,” ungkapnya saat ditemui di kantornya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (12/12).

Sejauh ini, berdasarkan hasil identifikasi sementara terdapat 33 orang yang menjadi korban keracunan beberapa waktu setelah dinner di Hotel Ketapang Indah.

“Jadi 15 orang masih di rumah sakit, 5 sudah boleh pulang dan 10 masih diobservasi, dan sebagian yang tidak terlalu berat masih ada di hotel,” paparnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan, pihaknya juga telah menurunkan tim untuk melakukan penelitian epidemiologi. Nanti, beberapa sampel akan diuji di laboratorium RSUD Blambangan.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keracunan, baik akibat kandungan makanan, bisa dari air atau diakibatkan cara pengolahannya yang kurang higienis.

“Yang di lab nanti juga alat-alat makanannya atau makanannya yang bisa jadi terkontaminasi,” sebutnya.

Berdasar informasi yang diterimanya, sebelum peserta media gathering kembali ke Hotel Ketapang Indah dan dinner di tempat itu, beberapa orang ada yang mengalami mual, muntah dan diare.

“Sebelum makan di sini itu makan di Alas Purwo, ini juga sedang kita lakukan pemeriksaan juga investigasi di sana,” cetusnya.

Adapun untuk efek dari makanan yang dapat meracuni seseorang, tergantung dari kondisi fisiknya.

“Kalau makannya di Alas Purwo berarti sekitar 5-6 jam, karena tadi malam sudah mulai ada gejala sampai yang terakhir siang ini, ini masih kita periksa juga,” ungkap Amir.

Plt Kadinkes itu menambahkan, dari kasus ini ada dua kemungkinan terjadinya keracunan terhadap puluhan peserta tersebut, keracunan makanan waktu makan siang di Alas Purwo atau di Hotel Ketapang Indah.

“Ada dua kemungkinan, di sana atau di sini,” pungkasnya.