Atlet SLOMPN Unesa Raih Medali Emas di Kejurnas Panahan Piala Presiden

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Syabilla Rihhadatul Alfathunisa (16), atlet panahan Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial Nasional (SLOMPN) UNESA berhasil meraih prestasi gemilang dalam even tingkat nasional.


Dia berhasil memborong satu medali emas dan satu perunggu dalam even Piala Presiden yang berlangsung di Stadion Padjajaran, Bogor pada Selasa (4/7).

Adapun prestasi yang berhasil diraih Syabilla mendapatkan 1 medali emas eliminasi individu putri recurve U17, 1 medali perunggu dengan total skor 2 sesi recurve U17. Adapun untuk kategori putra, sebenarnya atlet asal Jawa Timu atas nama Zahayr Ramadhan dan Muhammad Basith Marchali berhasil mencapai babak perdelapan final.

“Sayangnya, langkah mereka terhenti, karena ketatnya persaingan di kontingen putra,” terang pelatih kontingen Jawa Timur, Unggul Broto Warastro.

Unggul mengatakan, sebenarnya secara keseluruhan tidak ada persaingan terberat. Semua level memiliki kemampuan yang sama dan berimbang. Namun, preasurenya yang memang tinggi di babak eliminasi individu (aduan perorangan).

“Karena di babak ini seperti sistem gugur, jadi preasurenya lumayan nggak hanya antar lawan tapi preasure juga dari suasana perlombaan dan penonton,” terangnya.

Menurut dia, hasil tersebut merupakan bekal penting bagi atlet panahan di SLOMPN UNESA untuk meningkatkan prestasinya. Ke depan, mereka harus semakin fokus mengembangkan prestasinya, dan tidak terbebani dengan hasil dalam setiap even yang diikuti.

“Untuk proses tim panahan yang ada di SLOMPN UNESA ini, atlet masih di fase training to train dimana manajemen sentra memfokuskan tim pelatih tidak membebankan atlet harus juara dahulu tapi bagaimana atlet ini bisa menguasai di kelompok umurnya,” tambahnya.

Diharapkan, dengan memperbanyak even yang diikuti, mental bertanding atlet-atlet SLOMPN UNESA akan terasah dan berhasil meraih prestasi optimal di kemudian hari. Terpenting, meraka mempunyai pengalaman bertanding yang dapat mengasah mental bertanding di usia mereka masing-masing.

“Ini tentu menjadi pengalaman penting bagi mereka,” tambahnya.

Menurut dia, program yang diterapkan dalam SLOMPN Unesa memang berbeda dengan Puslatda. Para atlet di SLOMPN akan difokuskan untuk latihan teknik dasar, sehingga kemampun bertanding mereka bisa terus meningkat.

“Dan, program latihan yang diberikan pun tidak bisa menggunakan program latihan puslatda seperti tim PON pada umumnya. Jadi, kita sesuaikan dengan usia atlet yang ada di SLOMPN Unesa. Dan, yang saya tekankan ke atlet ini lebih banyak drilling di jarak dekat untuk melatih otomatisasi gerak dalam teknik dasarnya,” tandasnya.

Sementara itu, Dr. Dwi Cahyo Kartiko, S.Pd, M.Kes Manajer Teknik SLOMPN UNESA mengapresiasi prestasi yang berhasil diraih Syabilla. Dia berharap capaian itu menjadi pemicu semangat dan langkah awal untuk mengukur prestasi melalui sebuah kompetisi.

“Mereka (atlet SLOMPN) itu kan dipersiapkan untuk jangka panjang hingga olimpiade 2032. Ini menjadi langkah penting untuk mengakomodir atlet-atlet di pusat pelatihan atau pembinaan untuk merasakan kompetisi sehingga selain menambah pengalaman juga kematangan mental,” tuturnya

Pria yang juga Dekan FIKK itu juga berharap atlet-atlet yang berlatih setiap hari di kampus bertagline ‘rumah para juara’ itu dapat menjaga dirinya dengan sebaik-baiknya, dapat mengatur waktu antara sekolah, dan latihan, serta dapat berlaga di ajang Olympc 2023 mendatang. “Atlet yang berlatih di UNESA harus pandai menjaga dan mengembangkan diri. Unesa akan hadir untuk terus memantainance mereka,” pungkasnya. (pras/sir)