Tak Puas Prabowo Unggul dalam Survei Poltracking, Gerindra: Bukan Hasil Pemungutan Suara

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani/RMOLJatim
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani/RMOLJatim

Jelang masa pendaftaran ke KPU, bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, masih unggul berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia. Namun demikian, Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, hasil itu tidak boleh membuat mereka puas.


"Tidak boleh berpuas diri. Karena itu hasil survei, bukan hasil pemungutan suara," kata Muzani kepada wartawan di Hotel Kartika Candra, Jakarta Selatan, Sabtu (7/10).

Muzani menambahkan, meski nama Prabowo unggul di survei Poltracking, dia tetap meminta para kader, relawan, dan simpatisan untuk turun langsung menyapa dan meyakinkan warga agar memilih Prabowo.

Hal ini pun telah disampaikan Prabowo kepada para relawan dari Gerakan Setia Prabowo yang mendeklarasikan akan berjuang untuk memenangkan Prabowo.

"Tadi Pak Prabowo sudah menyampaikan di hadapan para majelis ini, supaya relawan dan pendukung partai koalisi Prabowo tetap turun ke bawah. Tetap turun langsung ke rakyat, meyakinkan rakyat dari pintu ke pintu, dari person to person," tutur Muzani.

"Karena sesungguhnya merekalah yang pegang kartu suara untuk menentukan masa depan," demikian Muzani.

Sebelumnya Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil simulasi elektabilitas capres 2024 secara head to head. Hasilnya, Prabowo Subianto unggul melawan Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan.

Ketika head to head dengan Anies Baswedan, Prabowo Subianto meraih 51,2 persen, sementara Anies Baswedan 28,3 persen, dan Tidak Menjawab 20,5 persen.

Lalu saat head to head dengan Ganjar Pranowo, Prabowo unggul dengan raihan 46,1 persen dan Ganjar Pranowo 39,8 persen, sementara Tidak Menjawab 14,1 persen.

Terakhir head to head Ganjar Pranowo Vs Anies Baswedan. Di mana Ganjar meraih 47,5 persen dan Anies Baswedan 30,7 persen, sementara Tidak Menjawab 21,8 persen.

Survei ini dilakukan pada 3-9 September 2023 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dan melibatkan 1.220 responden yang merupakan warga dengan hak pilih, berusia 17 tahun ke atas.