KPU Tetapkan 3 Pasangan Capres-Cawapres, ARCI: Gibran Bawa Dampak Elektoral untuk Prabowo

Direktur Eksekutif ARCI, Baihaki Sirajt/RMOLJatim
Direktur Eksekutif ARCI, Baihaki Sirajt/RMOLJatim

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah resmi menetapkan tiga pasangan Calon Presiden(Capres)-Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam rapat pleno, Senin (13/11/2023). Yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.


Penetapan tiga pasangan capres-cawapres itu dituangkan Keputusan KPU RI Nomor 1632 Tahun 2023.

"Telah dinyatakan memenuhi syarat sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk pemilu serentak 2024," kata Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU RI Idham Holik.

Merespon hal tersebut, Direktur Eksekutif Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) Baihaki Sirajt mengaku sudah menduga kalau semua paslon akan dinyatakan lolos. Ia menilai, semua calon akan bertarung keras di Jawa Timur.

"Suara masyarakat Jatim akan diperebutkan oleh tiga paslon, Jatim akan menjadi tempat pertarungan. Apalagi, dua Cawapres (Cak Imin dan Mahfud MD) berasal dari Jatim," jelas Baihaki.

Sedangkan, untuk Prabowo-Gibran meski tidak ada yang berasal dari Jatim tapi masih unggul di Jatim.

"Survei kami yang terbaru, pasca pendaftaran ke KPU, Prabowo-Gibran 40,1 %, Ganjar-Mahfud MD35,9 %, dan Anies-Muhaimin 22,2 %," ungkapan.

Itu artinya, lanjut Baihaki, Gibran membawa dampak elektoral kepada Prabowo. Hal itu tidak lepas dari efek Jokowi. Sebab, berdasarkan temuannya, pemilih Jokowi di 2019 banyak yang menjatuhkan pilihan kepada Prabowo-Gibran.

"Kalau sebelum pendaftaran, pemilih Jokowi masih gamang antara Prabowo atau Ganjar karena sama-sama merasa di dukung Jokowi, saat Prabowo-Gibran mendaftar maka pemilih Jokowi banyak yang beralih memilih Prabowo-Gibran," paparnya.

Akan tetapi, hal tersebut masih bisa dinamis. Hanya saja, bila dilihat dari trennya positif. Sehingga, memungkinkan elektabilitas Prabowo-Gibran terus naik.

"Tapi pastinya nanti kita lihat di hasil survei berikutnya. Termasuk seberapa besar pengaruhnya putusan MKMK pada elektabilitas. Tapi kalau saya lihat putusan MKMK tidak akan berpengaruh signifikan pada elektabilitas," pungkasnya.