Usung Gerakan Ramadhan Tanpa Produk Genosida, YKMI Ajak Konsumen Hindari Penggunaan 10 Produk Terafiliasi Israel 

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) menggelar diskusi bertema
Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) menggelar diskusi bertema

Umat Islam dan konsumen Muslim di Indonesia diajak untuk aktif menghindari penggunaan produk terafiliasi Israel di bulan Ramadhan 1445 Hijriah.


Hal ini disampaikan Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) dalam dialog bertema "Ramadhan Tanpa Produk Genosida" yang digelar di Jakarta, Jumat, (15/3). 

Hadir dalam dialog tiga narasumber, yakni Ahmad Himawan selaku Direktur Eksekutif YKMI, Zahra sebagai aktivis Muslim, dan Ahmad Wakil Kamal perwakilan dari pengacara Muslim.

Dalam dialog ini YKMI mengusung  gerakan #RamadhanTanpaProdukGenosida sebagai komitmen mengikuti anjuran Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar umat Muslim meninggalkan produk-produk diproduksi perusahaan yang terafiliasi dengan Israel. 

Menurut Ahmad Himawan, YKMI dalam menyikapi dan melanjutkan anjuran MUI untuk melaksanakan #RamadhanTanpaGenosida didasarkan pada analisa dan kajian internal dari berbagai sumber terpercaya. Salah salah satu yang menjadi rujukan adalah website boycott.thewitness dan bdnaash.

Himawan menyebut bahwa situs-situs internasional itu sangat kredibel dan memiliki data keterlibatan perusahaan-perusahaan global yang berafiliasi dengan Israel.

"10 produk seperti Starbucks, Danone, Nestle, Zara, Kraft Heinz, Unilever, Coca Cola Group, McDonalds, Mondelez, Burger King, hingga Kurma Israel, harus dihindari atau wajib diboikot pada Ramadhan 1445 Hijriah ini. Konsumen Muslim harus menggunakan produk-produk alternatif sebagai pengganti,” kata Himawan dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Himawan menjelaskan meski ada beberapa produk yang sepenuhnya diproduksi di Indonesia, tetapi sebagian atau sahamnya dimiliki oleh perusahaan atau orang Israel. 

"Ada perusahaan yang secara terbuka atau tersirat memberikan dukungan kepada Israel dan kejahatan Israel di Palestina," ungkapnya.

Selain 10 produk terafiliasi yang disebutkan YKMI, ada beberapa produk genosida lainnya yang sering dikonsumsi masyarakat seperti KFC, Pizza Hut, P&G dan lainnya. Dan untuk memastikannya, Himawan menyarankan agar masyarakat mengecek langsung melalui situs boycott.thewitness dan bdnaash.com

Meski aksi boikot terhadap produk terafiliasi sudah dilakukan banyak orang, namun tidak sedikit kelompok yang berupaya  mengagalkan aksi boikot. Hal ini justru dilakukan oleh kelompok-kelompok yang terkait dengan produk terafiliasi Israel.  

“YKMI percaya aksi boikot ini akan lebih besar manfaatnya bagi kemanusiaan dibandingkan dengan efek negatifnya yang coba dibesar-besarkan untuk menggagalkan gerakan ini. Misalnya saja soal tuduhan bakal munculnya pengangguran karena aksi boikot ini,” tutur Himawan.

Sebaliknya, kata mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini, semenjak muncul aksi boikot produk terafiliasi Israel, mulai terjadi peralihan penggunaan konsumen atas produk-produk nasional. Sehingga banyak perusahaan nasional yang tidak terafiliasi Israel juga mulai membuka lapangan pekerjaan baru, dimana kebutuhan tersebut terbuka untuk semua level pekerjaan. 

“YKMI justru melihat bahwa pasca aksi boikot, produk- produk nasional mengalami peningkatan penjualan yang signifikan serta membuka lapangan pekerjaan baru. Lapangan pekerjaan yang terbuka bukan hanya di level bawah, melainkan juga hingga ke level atas. Ini tentu akan menjadi keuntungan untuk warga negara kita sendiri,” tandas Himawan. 

Dengan penjelasan daftar produk ini, lanjut Himawan, umat Muslim akan memiliki pemahaman yang  utuh atas produk-produk terafiliasi Israel yang harus dihindari penggunaannya. 

“Daftar produk yang dibuat YKMI akan semakin memperjelas pemahaman umat Muslim Indonesia atas produk-produk yang terafiliasi Israel. Daftar produk ini juga akan menjawab kebingungan-kebingungan yang sempat muncul di masyarakat Indonesia,” pungkasnya.