Tim Resmob Satreskrim Polres Ponorogo meringkus 4 kawanan spesialis pembobol Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Sementara 1 lainnya menjadi DPO karena berhasil melarikan diri saat penangkapan.
- Tekan Persebaran Covid, Pemkot Kediri Evaluasi PPKM Mikro
- Ranwal RPJMD Jember 2021-2026 Sudah Disahkan, Bupati Hendy Akan Akomodir Masukan Dewan
- Wujudkan Sumber Air Bersih, Prabowo Bangun Sumur Bor di Pulau Moa
"Keempat komplotan itu adalah N (40), AS (49), G (35), F (41). Kemudian A (42) yang menjadi DPO," kata KBO Satreskrim Polres Ponorogo, Iptu Rosyid Efendi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (23/1).
Mereka, sambung Iptu Rosyid, berasal dari Brebes dan Lampung. Mereka merupakan spesialis pembobol ATM.
KBO Satreskrim Polres Ponorogo menjelaskan, kawanan tersebut sempat beraksi di salah satu ATM di seberang SPBU Jetis, Ponorogo, 26 Desember 2020 lalu.
Dari aksinya pelaku berhasil menggasak uang sejumlah Rp 25 juta dari satu korban.
"Rp 10 juta ditarik dari ATM. Sementara Rp 15 juta ditransfer, " tambah mantan Kanit Reskrim Ponorogo kota ini.
Modusnya, kata dia, modus lama. Dengan memasang sebuah senar di mesin ATM. Para pelaku juga memasang stiker call center baru untuk menutupi nomor call center yang asli.
"Ketika ada korban yang akan melakukan transaksi, kartu ATM yang telah dimasukkan ke mesin ATM tersebut macet, " tambahnya.
Nantinya, kata dia, ada pelaku yang berpura-pura menolong korban. Pelaku itu menyarankan agar menelpon call center palsu tersebut.
"Pelaku lain yang berperan sebagai call center lalu meminta korban untuk menyebutkan password kartu ATM korban, " paparnya.
Setelah berselang beberapa waktu, pelaku lain mengambil kartu ATM yang tersangkut senar tersebut menggunakan besi dan tang. Kemudian menguras uang yang ada dia tabungan.
Menurutnya, mereka memang pesialis pembobol ATM antar kota. Sebelumnya pernah beraksi di Bogor, Brebes, Kendal, lalu Solo dan terakhir di Ponorogo.
"Kami tangkap saat akan kembali beraksi di Kabupaten Jombang, " katanya.
Perihal perannya N berperan sebagai mengawasi seseorang atau korban yg akan masuk ke ATM. AS berperan memasukkan alat di mesin atm supaya mengganjal apabila korban memasukkan atm tersebut kemudian menempel nomer call center palsu yg sudah disiapkan para pelaku.
"Menguasai hp beserta nomor call center yg sudah dibuat itu seolah-olah call center dari bank mandiri tersebut," tambahnya
Ketiga yang inisial G itu sbg driver atau sopir pada saat kegiatan mereka lakukan. F berperan menjaga-jaga diluar.
DPO A itu berperan sbg orang yg memberi tahu menunjukkan call center agr dihubungi korban, inisial A ini yg mengambil uang tsb secara tunai di atm mandiri Ponorogo di salah satu kota.
- Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo Tewas Tertabrak Pikap
- Kelanjutan Penyelidikan Kasus Keracunan Massal di Jember, Polisi Tunggu Hasil Uji Laboratorium
- Ponorogo Terjangkit Wabah DBD, 2 Anak Meninggal