Resmikan Jembatan Ploso Jombang, Menteri PUPR Basuki: Semoga Bisa Urai Kemacetan

Basuki Hadimuljono/RMOLJatim
Basuki Hadimuljono/RMOLJatim

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meresmikan Jembatan Ploso di Desa Ploso, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jumat (8/4).


Jembatan ini sengaja dibangun untuk mempermudah akses masyarakat dan mengurai arus kemacetan yang seringkali terjadi di wilayah tersebut.

Jembatan ini menghubungkan dari dan menuju Jalan Raya Gedek-Ploso arah Mojokerto, Jalan Babat-Jombang arah Lamongan, dan Jalan Jombang-Ploso arah Jalan Tol Trans Jawa di Gerbang Tol Jombang.

“Di mana jembatan lama di sebelah utara itu kondisinya bergetar. Apalagi kalau macet," kata Basuki Hadimuljono, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Jembatan dengan panjang 1,27 km ini selesai dalam waktu satu tahun. Awal pembangunan dimulai pada September 2020 dan selesai pada Desember 2021. Peresmian jembatan ploso ini juga diharapkan dapat mengurai kemacetan arus mudik lebaran nanti.

Dari kami ini bisa bertahan 50 tahun. Ini didesain untuk mudik. Jadi, memang jembatan ini didesain untuk melayani mudik. Lebih mengurai kemacetan disini," ujarnya.

Ia mengungkapkan, ada 3 tujuan dan syarat aman bertransportasi, yaitu lebih aman, lebih cepat, dan lebih murah (Saver, faster, and cheaper). Selain juga ada 3 syaratnya antara lain prasarana yang bagus, regulasi yang bagus, perilaku pengguna bagus.

Adapun aspek regulasi, misalnya. Jembatan ini tidak boleh menjadi tempat jualan ataupun tempat hiburan (swafoto). Aspek perilaku pengguna yakni apabila pengendara ugal-ugalan akan terjadi peningkatan risiko kecelakaan di jembatan ini nantinya.

Dalam peresmian tersebut, juga dihadiri Anggota DPR RI Komisi V dari Fraksi PDIP Sadaresruwati, Bupati Jombang HJ Mundjidah Wahab beserta Kepala OPD terkait, dan sejumlah perwakilan serta tokoh masyarakat setempat.

Pada kesempatan itu, Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab berharap dengan tersedianya infrastruktur jembatan ini dapat meningkatkan kemudahan aksesibilitas bagi masyarakat dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pembangunan Kabupaten Jombang maupun peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.

“Jembatan Ploso baru ini dapat menjadi solusi untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi semua komponen masyarakat dalam memudahkan akses transportasi sehingga lebih efektif dan efisien" katanya.

Diketahui secara konstruksi, jembatan Ploso berbentuk fly-over (jalan layang) bercabang seperti huruf Y dengan total panjang 1,27 kilometer.

Struktur jembatan terdiri dari 4 abutmen dengan jumlah pilar 13 pier dan lebar lajur 7 meter, dilengkapi sistem drainase untuk mengantisipasi terjadinya genangan saat turun hujan.

Jembatan ploso ini dibangun sekitar 500 meter dari jembatan eksisting, untuk mengurangi beban lalu lintasnya dengan dua lajur fungsional.

Kehadiran jembatan baru ini sangat penting untuk konektivitas antar-kawasan karena akan mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari 3 arah.

Yakni dari dan menuju jalan raya Gedeg-Ploso arah Mojokerto, jalan Babat-Jombang arah Lamongan, dan jalan Jombang-Ploso arah jalan tol trans Jawa di gerbang tol Jombang.

Selain itu, jembatan Ploso nantinya bisa dimanfaatkan sebagai alternatif pengguna jalan dan mengurai kemacetan di wilayah tersebut, karena sering dilintasi kendaraan berat dari jalan nasional Jombang menuju jalan pantai utara Jawa (Pantura) serta penghubung kawasan Jombang selatan dan Jombang Utara.