Ditolak, Rocky Gerung Tetap Naik Mimbar Siapapun Punya Dalil Boleh Pakai Sesukanya

Rocky Gerung memberikan paparannya dalam mimbar mahasiswa BEM Undar Jombang/RMOLJatim
Rocky Gerung memberikan paparannya dalam mimbar mahasiswa BEM Undar Jombang/RMOLJatim

Kehadiran pengamat politik Rocky Gerung sebagai pemateri dalam Mimbar Mahasiswa BEM Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang, sempat mendapat penolakan dari massa Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB).


Namun, seminar yang digelar di Auditorium Undar itu tetap berlangsung hingga akhir. Bahkan, ratusan mahasiswa yang mengikuti sangat antusias mendengarkan paparan dari beberapa tokoh nasional tersebut.

"Seminar bagi mahasiswa, kami mendatangkan tamu-tamu top dari kalangan politik untuk memberi wawasan kepada seluruh mahasiswa," kata Ketua Pelaksana Seminar Mimbar Mahasiswa, Muhammad Satrio Qolbi Seto, Selasa (1/8) dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Pengamat politik yang dikenal kritis terhadap kebijakan Presiden Jokowi ini tetap naik ke mimbar menjadi pembicara dalam seminar tersebut. Terkait unjuk rasa PNIB menolak kedatangan Rocky Gerung, panitia memilih tak menghiraukannya. 

Menurut Satrio Qolbi, seminar ini digelar khusus untuk para mahasiswa Undar dan beberapa undangan yang menjadi peserta. Sehingga tak sepatutnya PNIB ikut campur. Selain itu, seminar Mimbar Mahasiswa tidak membahas politik.

Dia menegaskan bahwa Mimbar Mahasiswa ini untuk memberi wawasan kebangsaan kepada para mahasiswa. Ditambah lagi kegiatan seminar tersebut juga sudah mendapat restu dari Rektor Undar.

"Kami sudah koordinasi dengan Polres Jombang untuk keamanan, kami juga mendapatkan persetujuan dari rektor acara ini tetap lanjut," tandasnya.

Sementara, dalam paparan yang disampaikan Rocky Gerung dihadapan ratusan mahasiswa Undar menandaskan bahwa membatalkan mimbar akademis adalah feodalisme dan arogansi kekuasaan.

"Itu yang harus dihilangkan, supaya ada kesetaraan dalam berfikir. Siapapun yang punya dalil, bisa dipakai mimbar itu sesuka-sukanya," ujar Rocky.

Ia menilai setiap insan akademis yang mempunyai dalil bisa memakai mimbar untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

Diketahui, pengamat politik Rocky Gerung ini menjadi pemateri bertajuk "Berpikir Merdeka Untuk Membangun Keadilan Sosial". Selain Rocky, juga menjadi tamu pemateri, Saut Situmorang (Komisioner KPK periode 2015-2019), Andi Sinulingga (Inisiator Kolaborasi Jakarta), Habil Marati (Pengamat Politik).

Dalam pelaksanaan mimbar mahasiswa tersebut di luar gedung Auditorium telah terjadi aksi unjukrasa penolakan terhadap kehadiran Rocky Gerung sebagai salah satu pemateri. Mereka menilai Rocky tidak pantas menjadi pemateri dalam seminar nasional tersebut.