Wacana PPP Gabung Prabowo-Gibran Disambut Positif 

Ketua DPC PPP Kabupaten Cirebon, Kiai Mohammad Rifki Saefudin/RMOLJabar
Ketua DPC PPP Kabupaten Cirebon, Kiai Mohammad Rifki Saefudin/RMOLJabar

Polemik wacana merapatnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, ditanggapi positif kader PPP di daerah. Salah satunya Ketua DPC PPP Kabupaten Cirebon, Kiai Mohammad Rifki Saefudin. 


Meski belum mengetahui secara pasti kabar elite PPP akan merapat ke Prabowo-Gibran, Rifki menegaskan demi kebaikan bangsa dan negara tidak ada salahnya merapat kepada pihak yang memenangkan Pilpres 2024.

"Kami kader di daerah menyambut positif jika PPP bergabung dengan Prabowo-Gibran. Kita harus mengutamakan kebaikan bangsa dan negara," kata Rifki saat dikonfirmasi Kantor Berita RMOLJabar soal isu merapatnya PPP ke Prabowo-Gibran, Rabu (28/2).

Rifki menilai, wacana PPP merapat ke Prabowo-Gibran tidak bisa dianggap mengkhianati Ganjar-Mahfud, karena pemilihan presiden sudah selesai. Dia justru menganggap langkah PPP merapat ke pemenang pilpres sebagai langkah yang tepat.

"Jadi siapapun pemenangnya, (PPP) harus merapat. Tapi bukan secara personal, tapi untuk kebaikan PPP sebagai parpol," ujarnya.

Lebih jauh, Rifki mengimbau kader PPP berhati-hati saat menanggapi isu lokal maupun nasional, agar tidak merugikan pada partai. Ia mengaku optimistis suara PPP pada Pileg 2024 akan lebih meningkat signifikan baik di daerah maupun Nasional.

"Walaupun di Kabupaten Cirebon belum pecah telor, tapi kami terus mengawal suara PPP sampai tingkat KPU," demikian Rifki.

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP, Sandiaga Uno menuturkan, secara pribadi dirinya siap jika pemerintah selanjutnya mengajak masuk ke kabinet. Hal tersebut tidak lepas dari keinginan untuk ikut membangun bangsa.

Namun langkah tersebut tentu menunggu hasil keputusan Rapimnas PPP. Di sisi lain pemilihan menteri merupakan hak prerogatif presiden terpilih nantinya. Dia tidak ingin mencampuri lebih jauh urusan pembagian kursi di kabinet selanjutnya.

"Kita pasti akan sangat terhormat untuk diajak membangun bangsa karena sesuai dengan nama partainya, Partai Persatuan Pembangunan untuk persatuan Indonesia dan pembangunan, harus ikut aktif dalam membangun bangsa. Tapi tentu ada prosesnya, nanti ada Rapimnas dan sebagainya," kata Sandi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (26/2).