. Bawaslu Kota Surabaya merekomendasikan hitung ulang terkait dengan permasalahan salah hitung dan suara hilang yang membuat heboh Kota Pahlawan beberapa tahun terakhir.
Search:
Data C1 Tak Seluruhnya Benar- C Plano Adalah Kunci
Lembar C plano merupakan data primer. Guna memvalidasi data C1, dalam rapat pleno C plano bisa dibuka. "C plano merupakan data primer. Maka kalau ada perselisihan, kuncinya di C plano. Jadi, selama proses pleno C plano bisa dibuka apabila ada data tidak sesuai dalam salinan C1," ungkap Komisioner KPU Kota Sukabumi Agung Dugaswara.Menurut Agung, suara yang diinput ke salinan C1 tidak seluruhnya benar. Sebab bisa saja terjadi kesalahan penginputan data oleh KPPS. "Makanya pleno sebagai bentuk kroscek antara salinan C1 yang dimiliki saksi, pengawas, dan KPU," jelas Agung.
Andi Arief:Kecurangan Sebelum dan Sesudah Coblosan Ganggu Proses Pemilu
Politisi Partai Demokrat Andi Arief mengatakan, kegaduhan politik bisa diredam jika ada pihak independen yang memantau penanganan Pemilu 2019. "Kegaduhan bisa ada solusi politik dengan membentuk komisi independen yg disepakati kedua pihak," katanya pada Minggu (21/4/2019). Dia mengatakan, banyaknya kecurangan memang menganggu proses Pemilu 2019. Akibatnya, kepercayaan rakyat terhadap lembaga penyelenggara negara dirasa sangat menurun. "Untuk mencari fakta apakah kecurangan sebelum, saat dan sesudah pencoblosan benar terjadi tanpa mengganggu proses pemilu yang berjalan," tegasnya lagi.Andi Arief meyakini semua masalah politik bisa diselesaikan dan ada solusinya. "Akan baik untuk semua fihak dan rakyat. Masalah politik pasti ada solusinya," pungkasnya.[bdp]
Masalah Pemilu di Surabaya: 35 Persen TPS Salah Hitung- 11 Persen C1 Tidak Wajar
. Permasalahan terkait Pemilu 2019 di Surabaya semakin bergulir. Jika sebelumnya ada temuan salah hitung dan suara hilang, kini muncul lagi temuan form C1 kosong yang sudah ditandangani oleh KPPS..
Gerindra 'Kuasai" Madura- Janji Potong Leher La Nyalla Ditagih
Anggota DPR Fraksi Gerindra asal Madura, Nizar Zahro mengingatkan janji yang dilontarkan Jurkamnas TKN Jokowi-Maruf, La Nyalla Mattalitti. Dalam janji itu, La Nyalla sesumbar jika di Madura pasangan 01 kalah oleh Prabowo-Sandi, maka dia akan memotong lehernya.
Rektor Unair: Setop Saling Klaim Kemenangan
. Rektor Universitas Airlangga (Unair), Prof M Nasih mengajak semua pihak untuk benar-benar menghargai dan menghormati suara dan pilihan rakyat, baik yang sama maupun yang berbeda pilihan serta menjaga perasaan.
Pola Kecurangan Pasca Hari Pemungutan Suara Pemilu 2019
RENTANG waktu antara hari pemungutan suara (17/4) sampai penetapan hasil pemilu (22/5/2019) adalah waktu yang terlalu lama yang memungkinkan sejumlah pihak melakukan kecurangan dengan berbagai pola.
Mahfud MD: Waktu Itu Sudah Saya Ingatkan- KPU Harus Profesional
. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengaku sudah mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengantisipasi berbagai serangan yang akan muncul setelah pencoblosan.
Ratusan Emak-emak Ngeluruk KPU Agar Tidak Curang
. Ratusan emak-emak long march menyerbu gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu siang (21/4).
Cek Fakta: Jokowi Sudah Kalah?
SETELAH sejumlah lembaga survei mengumumkan hasil quick count, publik banyak yang bertanya Prabowo itu sebenarnya menang atau kalah?â€Pertanyaan itu bukan hanya datang dari satu dua orang, namun jumlahnya jutaan.
KPPS Tak Umumkan Sertifikat Perhitungan Suara- Bisa Dipidana
Masyarakat luas perlu mengetahui hasil penghitungan suara. Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar menginstruksikan jajaran PPS untuk mengumumkan sertifikat penghitungan suara. Bila tak dilaksanakan ada sanksi pidana. "Sebagaimana diatur Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, dalam Pasal 391, PPS wajib mengumumkan salinan sertifikat hasil penghitungan suara dari seluruh TPS di wilayah kerjanya," ungkap Ketua Bawaslu Kota Cirebon, Mohamad Joharudin.
Cara SGM Asah Potensi Anak Sejak Dini
Banyak cara untuk mengasah potensi anak sejak dini, seperti SGM Eksplor yang menghadirkan Taman Prestasi Sahabat Generasi Maju di Grand City Surabaya, Minggu, (21/4). Marketing Manager SGM Eksp|or, Astrid Prasetyo, mengatakan, melalui Taman Prestasi Sahabat Generasi Maju di Surabaya ini, kami berharap anak-anak mendapatkan pengalaman untuk mengasah potensi prestasi mereka. Masih katanya, di Taman Pestasi Sahabat Generasi Maju ini anak-anak bisa mengasah 5 potensi yang cerdas kreatif, tumbuh tinggi dan kuat, supel, mandiri dan percaya diri. "Permainan yang ada di sini dirancang khusus untuk memberikan stimulasi yang sesuai untuk mendukung potensi prestasi ana," jelasnya. Permainan edukatif yang tersedia antara Iain menyelesaikan misi pesawat terbang, sekolah generasi maju, mini wall climbing, flying fox d‘an kegiatan petualangan seru lainnya. "SGM Eksplor percaya bahwa setiap anak Indonesia perlu didukung untuk bisa berprestasi dan membawa kemajuan di masa depan. Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan memberikan pemenuhan nutrisi dan stimulasi yang tepat sejak dini," pungkasnya[isa]
Kumpulkan C1- Kapolda Metro: Untuk Data Internal Kita
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Purnomo menyampaikan alasan pihak Kepolisian mengumpulkan formulir C1 plano penghitungan suara Pemilu 2019.
Di Jatim- Sembilan Orang Penyelenggara Pemilu Meninggal Saat Coblosan
Sebanyak sembilan orang petugas penyelenggara pemilu di Jawa Timur meninggal saat coblosan pada 17 april 2019 lalu. Mereka yang meninggal terdiri dari kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Perlindungan Masyarakat (Linmas).
Hoax Seputar Pilpres Menyerbu- Kembalilah Pada UUD 1945
Gencarnya hoax menyerbu berbagai media sosial dan jaringan komunikasi masyarakat paska pencoblosan Pilpres 2019, perlu diantisipasi. Sekjen Dewan Pengurus Nasional Ikatan Sarjana Rakyat Indonesia (ISRI), Cahyo Gani Saputro mengatakan, untuk mengantisipasi maraknya penyebaran hoax seputar Pilpres, sebaiknya semua pihak kembali ke UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).