Search: 

<div dir="auto"> Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menargetkan jumlah partisipasi masyarakat Jatim pada pemilu serentak hari ini, Rabu, (17/4) mencapai 77,5 persen. <div dir="auto"> <div dir="auto">"Target aspirasi masyarakat Jawa Timur, ini hasil koordinasi bersama, kami berharap bahwa bisa menyentuh 77,5 persen aspirasi masyarakat Jawa Timur yang menggunakan hak pilihnya," kata Khofifah dikutip Kantor Berita usai mencoblos di TPS 38, Jemursari, Surabaya. <div dir="auto"> <div dir="auto">Selain itu, gubernur perempuan pertama di Jatim ini berharap agar masyarakat bisa saling menghormati adanya perbedaan dalam pilihan politik. <div dir="auto"> <div dir="auto">"Semuanya pasti punya niat mengemban amanah kedepan itu, akan diserahkan pada orang yang kita percaya," paparnya. <div dir="auto"> <div dir="auto">Khofifah sendiri, telah menyalurkan hak suaranya. Bersama dengan empat anaknya, Khofifah nyoblos di TPS 38 Jemurwonosari, Kecamatan Wonocolo.[bdp]

Semua pihak kembali diingatkan untuk tidak menghalang-halangi siapapun untuk menggunakan hak pilihnya. Sebab hal itu bisa dijerat pidana. Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Wahyu Setiawan mengatakan, menghalangi orang memilih dan dipilih diatur dalam Pasal 531 Undang-Undang nomor 7/2017 tentang Pemilu.

Eks Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengimbau masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden yang tidak menjual agama dalam proses pencalonannya. "Mari pilih pemimpin yang baik, bukan yang menjual agama atau ayat-ayat Al-Quran. Pilih pemimpin yang bisa membawa dan memimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia," tulis Mahfud dalam akun instagramnya, Selasa (16/4).Menurut Mahfud, memilih pemimpin jangan hanya percaya dengan janji dan visi misi saja. Lebih dari itu rekam jejak si calon pemimpin juga harus ditelaah lebih dalam.