Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya ratusan korban jiwa usai laga Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (2/10) malam.
- Dua Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Divonis Bebas, Ini Respon Pakar Hukum Pidana
- Vonis Sidang Tragedi Kanjuruhan, Dinilai Jauh dari Harapan Keadilan Keluarga Korban
- Cerita Ibu Korban Tragedi Kanjuruhan: 20 Tahun Jualan Kue hingga Kerja Serabutan Demi Anak
Baca Juga
"Tidak ada sepakbola yang seharga nyawa. Saya sampaikan duka mendalam terhadap keluarga korban, teman-teman suporter dan aparat yang gugur dalam bertugas," kata Sadad, Minggu (2/10).
Gus Sadad berharap ada evaluasi menyeluruh dalam penyelenggaraan liga kedepan. Laga derby yang berpotensi ricuh, harus dipindah ke tempat netral.
"Belajar dari Piala Gubernur 2020 lalu juga laga netral di Blitar, tapi secara jangkauan masih bisa diakses suporter. Tetap juga ada kericuhan. Kalau perlu dipindah saja ke luar pulau," katanya.
Dia menyesalkan laga antara Arema FC versus Persebaya tetap digelar malam. Padahal, seharusnya, Panitia Pelaksana (Penpel) mentaati rekomendasi kepolisian, agar laga dimajukan sore hari.
"Apakah karena hak siar atau bagaimana, yang jelas ini harus dievaluasi. Polisi sebenarnya juga menyarankan sore, kenapa tidak dihiraukan," jelasnya.
Kedepan, dia meminta agar penyelenggaran pertandingan dievaluasi total. Jangan sampai karena menururuti hak siar, tetapi justru menyebabkan timbulnya korban jiwa.
"Panpel jangan asal cari untung, hak siar juga harus mengedepankan soal keamanan. Jangan semata soal cuan," tegasnya.
Dia mengimbau agar pemerintah dan manajemen Arema FC memperhatikan keluarga korban. Mereka harus diberi santunan layak, karena baru saja kehilangan keluarga yang mereka cintai.
"Pihak klub, pemerintah berikan pelayanan terbaik, santunan kepada keluarga yang ditinggalkan. Jangan sampai, membuat keluarga semakin kecewa karena baru saja kehilangan orang-orang yang dicinta," ungkapnya.
"Saya atas nama Pimpinan DPRD Jatim meminta tragedi ini diusut tuntas. Karena jumlah korban yang besar, menjadikan tragedi ini salah satu yang paling buruk di dunia sepakbola bahkan level internasional. Stop dulu kompetisi, mari introspeksi bersama, perbaiki semuanya," tambahnya.
- DPRD Jatim Minta Pemerintah Jaga Kualitas Pakan Ikan Budidaya
- Komisi D DPRD Jatim Sinergi dengan Pj Bupati Pasuruan, Perlintasan KA jadi Sorotan
- Hak Politik Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Dicabut Selama 4 Tahun, Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa