Ketua DPRD Kota Malang Ajak Seluruh Element Masyarakat Kuatkan Persatuan dan Kesatuan Sambut Pemilu 2024

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika menjadi narasumber dalam kegiatan Dialog Kebangsaan/RMOLJatim
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika menjadi narasumber dalam kegiatan Dialog Kebangsaan/RMOLJatim

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, mengajak seluruh element masyarakat yang terdiri dari para camat, lurah, serta tokoh masyarakat untuk menguatkan persatuan dan kesatuan menyambut Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. 


"Sebentar lagi memasuki tahun politik, tanggal 28 November ini akan ada masa kampanye resmi. Sehingga di pembahasan PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) kemarin pada Bulan September, kami usulkan untuk menganggarkan setiap kecamatan diadakan kegiatan Dialog Kebangsaan. Dengan harapan, pak camat, pak lurah, tokoh masyarakat untuk ketemu berdialog dan berinteraksi menjaga persatuan dan kesatuan di wilayah masing-masing," ujarnya, Rabu (8/11). 

Pria yang akrab disapa Made tersebut juga meyakini, pesta demokrasi pasti akan ada konflik. dibutuhkan banyak persiapan agar tidak menimbulkan perpecahan. 

"Menjelang masa kampanye ini, semua akan kita lakukan persiapan-persiapan dan pencegahan agar tidak terjadi perpecahan di Kota Malang. Ini harus kita antisipasi,” tandas Made, usai menjadi narasumber dalam Dialog Kebangsaan Membangun Persatuan dalam Bingkai Kebhinekaan, tadi. 

Bahkan, Made mengibaratkan demokrasi ini bagaikan tikungan tajam. Sehingga harus dikelolah dengan baik. 

"Istilah demokrasi ini seperti tikungan tajam. Terkadang malah ada olinya. Semoga di Kota Malang tidak ada olinya. Tikungan tajam yang tidak dikelolah dengan baik, maka akan memecah bela kita. Biayanya mahal untuk memperbaiki gesekan-gesekan sosial di tengah masyarakat itu. Mangkanya dengan kegiatan ini, tujuan akhirnya adalah mempererat silaturahmi.  Kemudian membingkai persatuan dan kesatuan di tengah kebhinekaan tunggal ika," terangnya. 

Ia juga berpesan, agar tidak mencampurkan antara urusan berkeyakinan terhadap agama dengan urusan berpolitik. Karena hal itu menurutnya dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. 

"Ranah agama yang menjadi urusan vertikal dengan Tuhan jangan pernah dibawah-bawah ke ranah politik, pasti itu akan memecah belah kita. Karena ada enam agama di Indonesia yang diakui, jika sudah urusan keyakinan semua akan membela mati-matian. Jadi kita pisahkan urusan duniawi dan urusan akhirat,” tegasnya. 

Namun, Made yakin bahwa hal tersebut tidak akan terjadi di Kota Malang. Apalagi dalam survei terakhir yang didapatkan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bahwa urusan toleransi antar umat di Kota malang tertinggi se- Jawa Timur. 

"Berdasarkan hasil itu saya menyakini bahwa kita sudah sangat dewasa untuk urusan perbedaan agama. Yang kita khawatirkan jangan sampai urusan agama dibawa-bawa ke ranah politik,” tandasnya. 

Apalagi hal tersebut ditunjukkan saat dirinya terpilih menjadi Anggota DPRD Kota Malang, bahkan hingga menjabat sebagai pimpinan tertinggi legislatif. Dimana tidak ada penolakan yang datang dari masyarakat. 

"Malah seluruh organisasi keagamaan memberikan selamat. Dari situ saya meyakini bahwa toleransi antar umat beragama di Kota Malang sudah sangat bagus," imbuh Made.

Sekedar informasi, kegiatan Dialog Kebangsaan tersebut akan terus digelar pada 5 Kecamatan yang ada di Kota Malang. Terlebih, dalam menjelang masa kampanye pada 28 November 2023 mendatang. Sehingga, nantinya Dialog Kebangsaan akan terus digelar hingga 15 Desember 2023.[adv]