Inginkan Kesehatan dan Kesejahteraan, KIP-Prabowo Bergerak Untuk Kemenangan Di Pamekasan

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Kesehatan dan Kesejahteraan adalah kunci menuju kehidupan yang berkualitas sebagai fondasi Indonesia Emas 2045. Hal ini disampaikan oleh Fandi Utomo (FU), penasehat Komite Independen Pemenagan (KIP) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.


Fandi mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur menyebutkan angka stunting di Pamekasan tertinggi nomor dua di Jawa timur di tahun 2019 dengan persentase 27,67%, dan  di tahun 2023 penderita stunting berhasil turun dengan cepat menjadi 8%. Meskipun turun cukup signifikan, namun angka tersebut masih tinggi. 

"Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama," ujarnya saat memberi pengarahan dalam deklarasi KIP Prabowo-Gibran Pamekasan, Jumat (24/11) malam.

Menurutnya, salah satu faktor tingginya  penderita stunting karena sistem nilai kebudayaan yang masih melekat pada masyarakat Madura menjadikan perkawinan anak sebagai suatu hal yang lumrah dilakukan, dan juga hal ini terkait dengan kepatuhan anak pada orang tuanya.

Anak perempuan yang sudah menstruasi (dianggap cukup umur)  dapat dikatakan siap untuk menikah, untuk terhindar dari hal-hal butuk yang bertentangan dengan moral agama. 

Faktor ketidaksiapan biologis anak perempuan untuk mengandung inilah yang menjadi salah satu indikasi tingginya angka stunting di Madura dan akan berdampak pada tumbuh kembang anak-anak (kurangnya tinggi badan) dan stunting pada akhirnya mempengaruhi kesehatan saat anak tersebut dewasa yang berisiko menderita penyakit kronis,  mengalami tekanan darah tinggi, disfungsi ginjal, dan metabolisme glukosa yang berubah dan penyakit disfungsi lainnya.

Selain itu, lanjutnya, penyebab stunting adalah budaya. Hal ini karena masyarakat kurang bisa memahami dengan baik akibat pengetahuan yang minim mengenai kehamilan dan pola asuh anak yang benar, ditambah lagi dengan permasalahan usia yang terlalu muda ketika menikah, yang masih belum siap secara fisik dan juga psikologisnya.

Oleh karenanya program kerja Prabowo-Gibran menyatakan kesehatan adalah salah satu bagian penting dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Jumlah tenaga kesehatan (nakes) per populasi dan tempat tidur rumah sakit (RS) per populasi yang masih di bawah standar World Health Organization (WHO) harus segera dibenahi. 

"Prabowo-Gibran akan meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang memadai dan berkualitas akan sangat membantu peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Mencegah terjadinya stunting pada anak Indonesia dengan Program Gizi Seimbang dan Gerakan EMAS (Emak-Emak dan Anak-Anak Minum Susu), memperbaiki kualitas gizi, air bersih, dan sanitasi masyarakat dalam mengatasi ancaman stunting (gizi buruk)," terangnya.

Untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan, menurut Fandi Utomo, dibutuhkan personalisasi layanan kesehatan (personalized healthcare) menyatukan ilmu kedokteran, teknologi digital, dan ilmu data.

Pendekatan ini menempatkan pasien sebagai fokus utama, memungkinkan pengobatan dan perawatan disesuaikan dengan individu, serta memberikan manfaat bagi pasien, populasi, dokter, peneliti, dan sistem kesehatan. 

Fandi menegaskan, personalisasi layanan kesehatan memungkinkan semua orang memiliki akses kesehatan yang lebih baik dengan biaya yang relatif rendah dan masih adanya kesenjangan yang signifikan pada akses dan kualitas kesehatan terletak pada disparitas antara perkotaan dan pedesaan. 

Pembangunan bangsa yang berkualitas terletak pada kemajuan setiap warganya. 

"Dengan menempatkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai prioritas utama, kita membangun dasar yang kuat untuk generasi mendatang. Hal tersebut diwujudkan melalui komitmen terhadap pendidikan yang bermutu, inovasi dalam sains dan teknologi, serta peningkatan kesehatan publik," tegasnya.

Sementara itu, Korwil KIP Prabowo-Gibran Madura H. Alvian Noris mengatakan, KIP di Madura sudah berjalan dan saling berkoordinasi, dan akan terus bekerja kerasa dan sistematis terutama di kepulauan Sumenep.

"Kami sudah bentuk posko juga, setiap korcam melaporkan terkait dengan perkembangan pemenangan Pak Prabowo-Gibran, kalau ada yang janggal atau kendala bisa segera kordinasi," ujarnya.

KIP Prabowo-Gibran, kata Noris, siap memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2. Bahkan, KIP siap mengawal dan mengawasi suara Prabowo-Gibran agar tetap utuh.

"Kalau ngak diawasi biarpun suaranya banyak habis nanti, terutama di kepulauan Sumenep yang perlu diwaspadai, Pamekasan dan Sampang aman," ungkapnya.

Noris mengatakan, Prabowo dinilai sebagai macan asia oleh masyarakat, karakternya tegas dan ikhlas dalam membantu masyarakat. Karenanya, dia menargetkan kemenangan untuk Prabowo-Gibran di Madura sebanyak 95 persen dengan satu putaran.

Koordinator KIP Kabupaten Pamekasan, H. Abdul Rahman menargetkan kemenangan sebanyak 90 persen di Kabupaten Pamekasan. Target ini sangat realistis karena masyarakat Pamekasan banyak yang menginginkan Prabowo sebagai presiden.

"Kita sudah membentuk  koorcam (koordinator kecamatan) di 13 kecamatan, ini nanti akan terus bergerak serentak sampai membentuk koordes dan RT/RW, tujuannya untuk kemenangan Prabowo dengan satu putaran," tegasnya.