Pemkot Surabaya Manfaatkan Aset Eks Kelurahan Wonokromo untuk Rumah Padat Karya Wani Wangi

Teks foto: Padat Karya di Kecamatan Wonokromo/ist
Teks foto: Padat Karya di Kecamatan Wonokromo/ist

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya menggerakkan program Padat Karya untuk warga miskin di Kecamatan Wonokromo. 


Bidang usaha yang digerakkan adalah Wani Wangi, yakni produksi sabun pembersih lantai, cuci piring, dan sebagainya. 

Kepala Bidang Keamanan dan Infrastruktur Teknologi Informasi Diskominfo Kota Surabaya Tri Aji Nugroho mengatakan, Padat Karya Wani Wangi ini adalah wujud dari komitmen Diskominfo dalam menjalankan program yang diinisiasi oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. 

Sebelumnya, Aji menerangkan, sesuai dengan arahan wali kota, akhirnya Kepala Diskominfo M. Fikser sepakat menggerakkan produksi toiletries (perlengkapan mandi) di Rumah Padat Karya Wonokromo di Jalan Pulo Wonokromo 170 C. 

“Kenapa dipilih produk ini? Karena secara pasar itu cukup bagus. Sebab ini adalah barang habis pakai yang setiap bulan pasti akan selalu dibutuhkan. Itu menjadi salah satu alasan kami memilih produk ini,” kata Aji dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (12/7).

Aji menjelaskan, dalam membentuk Padat Karya ini Diskominfo Kota Surabaya tak sendiri, akan tetapi bekerjasama dengan Kecamatan Wonokromo. 

Sebab, tempat yang digunakan untuk produksi sabun Wani Wangi adalah aset pemkot eks bangunan Kelurahan Wonokromo. 

Di dalam rumah Padat Karya Wonokromo saat ini ada 3 orang yang ikut dalam pelatihan produksi sabun Wani Wangi. 

Ketiganya adalah warga miskin yang tercatat di wilayah Kelurahan Wonokromo. 

Diskominfo Kota Surabaya juga menggandeng PT Dua Sahabat Mendunia untuk melakukan bimbingan pelatihan kepada 3 orang tersebut. 

“Yang dilatih adalah para staf yang nantinya akan memproduksi ini (sabun pembersih). Harapannya, dengan pelatihan ini mereka bisa melakukan produksi secara mandiri, kemudian produknya bisa dipasarkan ke seluruh OPD, sekolah, maupun Puskesmas,” terangnya. 

Tidak hanya OPD, sekolah, dan Puskesmas. Nantinya, hasil produksi itu juga akan dipromosikan ke hotel, perkantoran, dan masyarakat di seluruh Kota Surabaya. 

Sebelum dijual, produk Wani Wangi akan didaftarkan terlebih dahulu izin edarnya. 

Setelah dilakukan proses izin edar, produk pembersih Wani Wangi akan dipromosikan melalui media sosial (medsos) dan kantor OPD di lingkungan Pemkot Surabaya. 

“Sementara ini, yang kami produksi ada dua jenis, yakni pembersih lantai dengan kemasan 800 mili liter dan jeriken. Kemudian ada porselen dengan kemasan botol,” jelasnya. 

Aji berharap, produk Padat Karya Wani Wangi ini bisa berjalan maksimal dan sustainable (berkelanjutan) ke depannya. 

Ketika sudah berjalan maksimal dan banyak pesanan, diharapkan juga bisa menambah tempat produksi sehingga dapat mengangkat perekonomian masyarakat. 

“Alat kami pun juga sesuai dengan pabrikan rumah tangga, yang memang kalau sekali produksi itu bisa menghasilkan ratusan botol,” harapnya. 

Sementara itu, warga Karangrejo Gang III RT 03/RW 08, Andi mengaku masih sedikit kesulitan ketika baru pertama kali memproduksi sabun pencuci piring. 

“Kalau sudah tahu pasti mudah, tapi kan ini baru pertama kali, jadi perlahan-lahan perlu belajar lagi,” kata Andi. 

Selain Andi, ada juga Yaidi, warga Karangrejo III RT 03/RW 08 ini mengaku baru pertama kali memproduksi sabun pencuci piring. 

Menurutnya, bagian paling mudah adalah mencampur bahan-bahan, kemudian mengaduk menggunakan mesin produksi. 

“Kami harap dengan adanya rumah Padat Karya ini warga kita semakin maju, juga untuk menambah penghasilan orang-orang pengangguran,” pungkasnya.