Viral Jamaah Umrah Asal Jember Terlantar di Arab Saudi: Kelaparan, Menangis, Diusir Pihak Hotel

Ilustrasi jamaah umrah terlantar/Net
Ilustrasi jamaah umrah terlantar/Net

Puluhan orang jamaah umrah asal Kabupaten Kabupaten Jember diduga ditelantarkan di Arab Saudi. Sebagian ada yang bisa pulang ke Indonesia setelah dapat pinjaman uang.


Hal ini terungkap dari video viral di sosial media di Aplikasi Pertemanan Facebook dan Group WhatsApp warga Jember. Informasinya sejumlah rombongan jamaah umroh tersebut belum bisa pulang dari Arab Saudi ke Indonesia hingga kini.

Bahkan, para jamaah umroh itu juga tidak terfasilitasi tempat penginapan maupun makanan. Dalam video tampak mereka terlibat cekcok dengan pengemudi bus travel. 

Terdapat sedikitnya dua video berdurasi 1 menit 18 detik dan 3 menit 10 detik yang beredar di berbagai lini media sosial. Video itu menunjukkan jamaah yang merasa kelaparan. 

"Belum makan ini, lapar sekali. Minta tolong Pak," suara jamaah bersahut-sahutan. 

"Dari tadi muter-muter Madinah tidak sampai tujuan. Astaghfirullahalazim," seru seorang jamaah wanita yang terdengar menangis.

Ada 2 video yang beredar di jejaring sosial, yakni vidio saat jamaah berada dalam bus, dan video salah satu jamaah asal Jember yang baru tiba di Indonesia.

Dalam tayangan salah satu video beberapa penumpang terlihat lemas dan mengaku kelaparan, beberapa diantaranya terlihat hanya menangis, dan sebagian lagi hanya bisa membaca doa.

“Lapar semua ini, dari tadi belum makan, cepat buka pintunya, kalau gak dibuka akan saya pecahkan,” teriak penumpang dalam bus.

Sedangkan dalam vidio yang lain, salah satu jamaah umroh yang belum diketahui namanya menceritakan dirinya berangkat umroh melalui salah satu agen travel biro Umroh dan Haji yang ada di Kabupaten Jember.

Dia menceritakan dalam satu kloter tersebut ada sekitar 100 orang jamaah umroh.

"Yang dari Jember ada puluhan, kami membayar biaya umroh sebesar 37 juta rupiah, tapi fasilitasnya tidak sesuai. Saat berada di Madinah, kami tidak mendapatkan penginapan hotel, 4 jam lamanya hanya muter-muter sampai kelaparan," jelas sumber tadi.

Dia menceritakan bahwa perjanjian pemberangkatan antara jamaah umroh dengan pihak travel juga tidak sesuai. Bahwa pihak travel menyampaikan kalau dari Jember langsung ke Juanda Surabaya, kemudian dilanjutkan terbang ke Jeddah.

“Namun kami diberangkatkan naik bus menuju Jakarta. Di Jakarta kami menginap satu malam, itupun dikasih makan sekali, setelah itu diberangkatkan ke Jeddah," katanya.

"Saat di Makkah selama 6 hari, semua masih normal, namun ketika di Madinah, yang direncanakan 5 hari, semuanya kacau, kami diusir dari hotel, karena pihak agen belum membayar hotel," sambungnya.

Namun, lanjut dia, masih beruntung ada salah satu jamaah yang bisa mencari pinjaman sekitar 80 juta rupiah. “Akhirnya kami bisa menginap dihotel, itupun hanya sementara,” ujarnya.

Dia juga mengaku bisa pulang ke Indonesia setelah berupaya mencari pinjaman, bahkan ada puluhan jamaah yang saat ini masih tertahan di Madinah dan tidak bisa pulang, dikarenakan tidak memiliki ongkos untuk membeli tiket.

"Saat ini ada sekitar 45 jamaah yang masih di Madinah, karena tidak ada ongkos untuk pulang," jelas salah seorang jamaah umroh tersebut.

Beberapa jamaah yang sudah pulang ke tanah air, langsung melaporkan insiden penelantaran jamaah umroh di Arab Saudi itu ke Polres Jember.

“Kemarin ada yang pulang duluan, dan sudah lapor ke Polres Jember. Kami juga berencana  akan melaporkan apa yang kami alami ini ke Polres Jember,” tegasnya.